Tahapan ini seorang konselor mulai mengenali keadaan ataupun permasalahan dari kliennya.
3. Tahap Kerja
Tahap kerja sebagai implementasi dari kedua proses diatas.Â
4. Tahap Terminasi
Yakni seorang konselor mampu mengambil tindakan selanjutnya dengan memberi otoritas penuh terhadap kliennya. Tahap akhir ini akan mempengaruhi proses permasalahan yang dialami. Tentunya dengan tahap akhir ini klien akan dipengaruhi oleh sistem kerja yang direncanakan konselor. Sukses tidaknya konselor akan nampak secara jelas di tahap akhir dan bentuk penyelesaiannya. Ada yang bersifat destruktif (merusak) dan difensif (mengurung diri).Â
Tahapan itu yang mampu menganalisis keadaan dari klien. Implementasi dari komunikasi terapeutik tidaklah mudah akan tetapi harus mengedepankan etika yang tentunya dengan tindakan sabar.Â
Dalam komunikasi terapeutik perilaku dan sikap (attending behavior) sangatlah mempengaruhi proses kerjanya. Agar benar-benar terlihat ideal dalam memahami permasalahan. Perilaku dan sikap meliputi semua anggota tubuh. Karena perhatian klien begitu sebaliknya akan nampak dari tubuh meliputi:
1. MukaÂ
Yakni ekspresi wajah dan juga mata. Perhatiannya akan membaca keadaan dari ekspresi.
2. Kepala
Meliputi anggukan dan posisinya. Artinya gerak dari kepala menyesuaikan diri dengan keadaan.