Mohon tunggu...
Rifky Wilian Padoma
Rifky Wilian Padoma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science Student at Universitas Komputer Indonesia

Rifky is currently pursuing a Bachelor's degree in Communication Science at Universitas Komputer Indonesia, driven by a strong passion for the evolving landscape of the new media industry. He has actively honed his skills in communication, marketing, and digital creativity through various organizational and extracurricular endeavors. In his present role as Team Leader Brand Management at AIESEC in Bandung, Rifky takes the lead in orchestrating impactful marketing strategies aimed at amplifying brand presence and fostering engagement across diverse platforms. With an unwavering commitment to continuous learning and a proclivity for embracing challenges, Rifky values collaboration, innovation, and the potential for social impact. He aspires to leverage his accumulated skills and diverse experiences to effect positive change on a broader scale. Feel free to connect and explore potential collaborations or discussions on the ever-evolving dynamics of the communication and marketing realms.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Investigasi Penipuan di Bandung, Modus Foto dan Lokasi Palsu yang Meyakinkan

19 November 2024   23:59 Diperbarui: 20 November 2024   03:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri Bukti Transfer ke-3
dokpri Bukti Transfer ke-3

Setelah menunggu kurang lebih satu jam, penjual tak kunjung muncul. ASS yang mulai panik mencoba mencari informasi lebih lanjut. Ia bertanya kepada karyawan Laika Bakery dan mendapatkan informasi bahwa tidak ada karyawan atau pihak yang mengenal nama pelaku. Bahkan, satpam setempat memastikan tidak ada warga di sekitar lokasi dengan nama tersebut.  

“Waktu saya tanya ke satpam dan pegawai bakery, mereka bilang tidak ada orang dengan nama itu. Saat itu saya sadar kalau sudah ditipu,” ucap ASS.

ASS pun mencoba menghubungi pelaku, namun seluruh kontaknya telah diblokir. Ia sadar bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.  

Korban Lain dan Pola yang Sama

Investigasi menunjukkan bahwa ASS bukan satu-satunya korban. Beberapa orang lain juga mengaku mengalami hal serupa dengan pelaku yang menggunakan nama dan lokasi yang sama. Dalam salah satu kasus, pelaku menawarkan iPad dengan modus yang identik. 

“Saya temukan ada korban lain yang membeli iPad. Cara dia menipu sama, semuanya diarahkan ke WhatsApp dan akhirnya uang kami hilang,” tambah ASS. 

dok. Korban lain
dok. Korban lain

Langkah Hukum Terbatas 

ASS melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Kota Bandung. Namun, laporan tidak dapat diproses karena kerugian yang dialami berada di bawah batas minimum Rp2.500.000 untuk kasus penipuan. Hal ini membuat korban sulit mendapatkan keadilan, sementara pelaku masih bebas beraksi.  

“Saya hanya berharap ada yang bisa menindaklanjuti kasus ini. Kalau kerugiannya di bawah Rp2,5 juta dianggap kecil, bagaimana nasib kami?” keluh ASS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun