Mohon tunggu...
rifkymuhammadf
rifkymuhammadf Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - .

TURU

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Frekuensi

26 Februari 2022   12:04 Diperbarui: 27 Februari 2022   07:24 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kriiiiiiiing" bel bebunyi tiba saatnya istirahat. Ia menghampiri edo yang terlihat kebingungan dan megajaknya ke kantin.
"do, mau ke kantin ga"
"kuyy"
Setibanya dikantin ia memesan makanan dan minuman untuk melancarkan dahaga tenggorokannya. ketika menunggu makanan mereka melihat ada selembar kertas perlombaan bahwa ada perlombaan lari marathon yang akan diselenggarakan suatu organisasi olahraga di hari sabtu.

Setelah beberapa menit yang dipesan pun datang
"Gak biasanya kamu telat ris, kenapa?" tanya edo memulai pembicaraan
"Gapapa, Tadi hanya membetulkan keran yang bocor dikamar mandi " jawab haris tertawa tipis
Setelah beberapa menit makanan dan minumannya pun habis dimakan, mereka bersantai duduk di kursi kantin.

Mereka mendengar suara bel masuk sudah berbunyi. merekapun membayar lalu pergi ke kelas. Sesampainya dikelas Haris memelihat Edo mendapat notifikasi di handphonenya lalu membaca seketika wajah edo berubah seperti sedang dilanda kesedihan yang amat berat. Ia berpikir jika bertanya langsung pasti dia tidak akan menjawab dengan jujur, munculah dibenaknya ide untuk mengikuti edo saat nanti pulang.

Sampai tiba saatnya waktu pulangpun tiba. Momen yang ditunggu tunggupun datang ketika pulang sekolah biasanya haris, edo dan teman teman disekitar rumahnya bermain bola di lapangan dekat rumahnya.
"siap, beri salam" ucap Ketua Murid
"Assalamualaikum warahmatullah hiwabarakatu" sambut semua murid
"Waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatu, sampai bertemu dipelajaran selanjutnya anak anak."

Bu guru beranjak dari tempat duduknya sembari mengambil buku lalu berjalan menuju pintu.
Haris melihat edo yang terburu buru memasukkan bukunya kedalam tas lalu pergi begitu saja. Haris mengikutinya tapi apalah daya, Haris kehilangan jejak saat Edo berjalan menyusuri gang yang Haris tidak tau tempatnya dimana.

Harispun kembali kejalan awal dan pulang kerumahnya. Haris berjalan menuju arah rumahnya
"apa yang terjadi pada edo yaa" haris bingung terhadap sikap edo yang berubah secara tiba-tiba karena tidak biasa nya dia begitu.

Haris sampai dirumahnya.
"Assalamualaikum," ucap haris sambil membuka sepatu
"Waalaikusalam, makan dulu" balas ibu
"baik bu"
Haris makan dengan cepat dalam hitungan 10 makanan yang ada dipiring habis masuk kedalam perutnya seperti makan tanpa mengunyah, ia minum lalu pergi kerumah edo
"Bu, haris pergi main" ucap haris
"Aduuh, mau kemana lagi ris" tanya ibu
"Mau main kerumah temen bu" sambil mengambil kunci motor lalu berangkat

Diperjalan haris melihat edo keluar dari klinik sambil memegang selembar kertas ditangan kirinya. Haris mengikutinya dari jauh sampai langkah Edo terhenti di rumah Edo ,
"dooor, dari mana do" tanya Haris.
Haris melihat edo tampak sedih
"Udah di rumah bu Ina ris nganter paket" jawab edo sambil tidak menatap mata
Harispun merasa sahabatnya ini sedang berbohong padanya, haris mengambil kertas di genggaman edo lalu membacanya tak disangka sangka ternyata itu tagihan obat yang harus di tebusnya."Kenapa kamu ga bilang do?" tanya Haris

Haris ingin membantunya tetapi ia hanya memiliki uang 50 ribu sementara obat yang harus dibayar 6 kali lipat dari uangnya, Haris ingat ada lomba lari marathon. Haris berencana mengikuti lomba tersebut.
"Do Doakan aku menang lomba lari marathon" ucap Haris sambil memberikan kertas tagihannya
" Pasti ris, makasih sebelumnnya" balas edo

Sore harinya Haris datang ke tempat administrasi perlombaan lari marathon, Ia mendaftarkan dirinya dengan mengisi formulir dan membayar uang 50 ribu, itu adalah uang terakhir ia miliki yang perlahan diberikan kepada panitia perlombaan.
"Ini uangnya om" ucap haris
Panitia mengambil uangnya lalu memberikan nomor peserta kepada Haris.
"Lari marathon diselenggarakan besok akan dimulai jam 7 pagi" Ucap panitia kepada Haris.
Haris yang tampak bersemangat dan memiliki tekad untuk memenangkan perlombaan ini dan uangnya untuk menebus obat.

Matahari perlahan terbenan yang menunjukkan waktu malam. Ia mempersiapkan perlengkapannya mulai dari jersey, celana, sepatu dan semua yang ia butuhkan. Tak lupa Ia juga sembahyang dan berdoa agar berkah. Haris tidak menelpon Edo karena biarkan edo mememani ibunya yang sedang sakit. Setelah semua selesai haris tidur lebih awal dari biasanya untuk perlombaan besok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun