Birunya langit nampak seperti dilukis pagi ini terdengar suara burung berkicau bersautan seolah sedang bernyanyi dilangit, matahari yang terlihat begitu setia menemani bumi, hembusan angin yang segar sedang dinikmati oleh seorang pria tampan yang sedang duduk sendirian di teras rumah, pria itu bernama yos sudarso yang memiliki nama lengkap yosaphat sudarso yang dilahirkan kebumi di salatiga hari selasa tanggal 24 november 1925. yos sudarso dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai pemuda yang sopan, baik, dan cerdas.Â
Ia merupakan anak dari pasangan suami istri bernama sukarno darmoprawiro dan mariyam. ayahnya mengabdi di kepolisian republik indonesia yang menepati satuan reserse, sejak kecil dia ingin menjadi seorang tentara, namun orang tuanya tidak setuju dengan keinginannya untuk masuk kedunia militer
" yosaphat sudarso anakku, di militer itu kejam sebaiknya kamu menjadi guru saja " ucap ayahnya
" baiklah kalo menurut ayah itu yang terbaik untuk saya" ucap yos sudarso dengan suara yang lesuh sambil menahan kecewa
Yos tidak bersedih berlarut larut dan berusaha menyukai serta fokus terhadap pilihannya untuk melanjutkan pendidikannya menjadi guru,
yos di terima di kweekschool di muntilan. yos menyerap pelajaran yang diberikan guru kepadanya sampai ketika dipenghujung pendidikan ia gagal menyelesaikannya karena ada jepang yang masuk dan berkuasa diindonesia. Yos tidak menyerah begitu saja meskipun gagal menjadi guru ia berkesempatan untuk menggapai cita cita semasa kecilnya untuk menjadi prajurit.
Sekolah sekolah terpaksa ditutup karena kondisi yang mencekam oleh jepang yang datang ke indonesia untuk menjajah, yos tidak bisa berbuat apa apa lalu pulang kerumah dengan keadaan lemas, sesampainya dirumah yos disambut oleh kedua orang tuanya, kedua orang tuanya mengetahui kejadian itu sehingga ayahnya memeluk yos sambil berkata
"maafkan ayah, Yos" sambil mengusap punggungnya dengan rasa bersalah, yos pun langsung menjawab
"tidak apa apa, ayah. ini semua bukan salah ayah ini semua adalah takdir jalan hidup yos" balasnya
"Yos akan berjuang lagi untuk bisa bermanfaat bagi orang banyak, tapi tolong ibu dan ayah izinkan apapun yang yos lakukan untuk negara, ya? tolong restui dan doakan setiap langkah yos." wajah yang sedih nampak dikedua orang tuanya. "iya yos, ayah dan ibu izinkan. Jaga dirimu baik baik." ucap ayahnya lalu orang tuanya memeluk yos dengan erat.
Hari berlalu, hari kemarin sudah mulai terlupakan walaupun rasa kecewanya masih terasa. yos mulai berjuang, yos mulai bersemangat kembali untuk menggapai cita citanya sedari kecil, yaitu menjadi seorang prajurit. Semangatnya begitu bergejolak, lalu tersenyum sambil membanyangkan kedua orang tuanya bangga terhadapnya ketika melihat berhasil nanti. saat ini yos sedang duduk di teras rumahnya, datanglah seorang laki laki seumuran dengan yos menyapanya, yang bernama bagus
" yos kamu sudah dapat kabar terbaru?"tanya bagus
"kabar apa?"ucap yos dengan penuh penasaran
"pemerintah militer jepang sedang membutuhkan banyak tambahan tenaga untuk menghadapi sekutu!" tambah satya sambil memburu
"apakah kamu tidak sedang berbohong atau bercanda?" yos memastikan
"Terlihat tidak ada tanda tanda kebohongan dimata bagus dan juga tidak terlihat sedang becanda, kayanya dia tidak sedang memberikan info yang benar." bertanya tanya dalam pikiran yos, dan Yos pun percaya. Rasanya yos senang merasa dirinya melambung tinggi ke angkasa. rasa kecewanya seketika hilang yang digantikan dengan kabar baik.
Yos seakan akan tidak percaya bahwa tuhan telah mengubah kecewanya secepat itu, dan ia sangat bersyukur. Ia berlatih dan belajar supaya bisa berhasil kali ini. Yos memberi tahu infonya kepada orang tuanya, dan meminta izin untuk untuk melanjutkan pendidikannya. Yos pun akhirnya masuk ke sekolah tinggi pelajaran di semarang sekaligus mengikuti pendidikan militer Angkatan laut jepang.
Ketika Yos mengikuti tes kemiliteran dapat melewatinya dengan baik dan bagus, itu semuanya karena semangatnya yang membara dan selalu ingat terhadap niatnya untuk membuat kedua orang tuanya bangga juga menangis haru bahagia saat melihat kesuksesanya, Yos dinyatakan lulus dan bisa mengikuti pendidikan, ia diberi waktu untuk memberi kabar ke orang tuanya. Yos pulang dan memberi kabar bahagia ini, lalu menikmati kebahagiaanya bersama orang tuanya. Tahun 1944 Yos mendapatkan penugasan di kapal milik jepang bernama Goo Osamu butai sebagai perwira.
Yos bangga pada dirinya melihat ternyata perjuangannya sudah sejauh ini, karena tidak mudah untuk melawati semuanya. ketika yos pulang kerumah orang tuanya menyambut dengan kata
"Ayah dan ibu sangat bangga kepadamu, Yos. Terima kasih sudah berjuang."