Mohon tunggu...
RifkyMH
RifkyMH Mohon Tunggu... Wiraswasta - Journalist

Saya merupakan Jurnalis lepas dari berbagai media online Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kasus Eksibisionisme: Unjuk Alat Vital Merupakan Penyakit Psikologis

18 Juli 2022   15:08 Diperbarui: 18 Juli 2022   20:45 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat beberapa kemungkinan yang dilakukan oleh pelaku eksibisionisme ini, dapat disimpulkan bahwa eksibisonisme ini tidak hanya memilik satu definisi saja, beberapa ahli memberikan tanggapan-tanggapan atau definisi mengenai hal ini.

Menurut para ahli, eksibisionisme merupakan sebuah perilaku yang ubnormal, perilaku tersebut dianggap perlu untuk si korban memamerkan alat vital mereka.

Dalam beberapa kasus juga pelaku melakukan hal tersebut adalah sebuah gaya hidup, sementara yang lainnya juga beranggapan bahwa melakukan hal tersebut untuk merasakan sensasi yang berbeda. Sebaliknya menurut dari perspektif kita orang awam hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak wajar dilakukan.

Selain itu juga, persitiwa atau kasus tersebut menurut ahli psikologis ada kaitannya dengan hormon mereka, ahli tersebut menyebutkan bahwa menurut teori biologis, pelaku memiliki hormon testoteron yang lebih sehingga mempengaruhi aktivis seksual mereka.

Ada berbagai macam pendapat mengenai beberapa cara untuk menghadapi pelaku eksibisonime ini.

Menurut ahli psikolog forensik, Stepen Hart Ph.D mengukapkan, apabila kita sedang berhadapan atau sedang berada disituasi seperti itu kita harus sesegera mungkin meninggalkan pelaku, tanpa memperlihatkan wajah yang ketakutan atau terkejut, berusaha untuk setenang mungkin dan jangan panik.

"Terus lah bergerak menjauh, tunjukan ekspresi tidak peduli atau jijik. Jangan bertahan ditempat atau mendekati atau membuat serangan. Jika ia mendekat berteriaklah minta tolong, dan segera mungkin untuk melprkan kepada petugas keamanan," ungkap Hart

Kemudian menurut ahli bahasa tubuh Patty Wood menjelaskan bahwa pelaku eksibisonisme ini menginginkan reaksi yang kuat dari korban dan ingin mendapatkan perhatian dari si korban, maka dari itu kita harus menunjukan sikap yang dingin terhadap pelaku dan jangan menanggapi hal itu dengan emosional.

"Tegakkan tubuh dan alihkan pandangan kamu darinya, cobalah untuk tidak memberikan tanggapan yang emosional terhadap perilakunya. Lalu segera pergi dan memanggil petugas keamanan sambil memberikan deskripsi pelaku sehingga mereka dapat segera ditangkap." Ungkap, Patty

Eksibisonisme ini merupakan kasus kejiwaan yang serius, kasus seperti ini memang harus ditangani dan ditindak lanjuti oleh pemerintah.

Seseorang bisa melakukan hal tersebut karena adanya dorongan untuk memuaskan hasrat seksual dari diri mereka sendiri, yang berarti hal tersebut terjadi disebabkan berdasarkan dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun