Na niarsik juga menjadi hidangan yang penting dalam upacara adat Batak yang berhubungan dengan siklus kehidupan. Keunikan dari dihidangkannya na niarsik dalam upacara adat Batak adalah aturan jumlah ikan yang biasanya berjumlah ganjil.Â
Setiap angka ganjil itu memiliki arti yang berbeda sesuai adat Batak. Satu ekor ikan bagi pasangan pengantin yang baru menikah, tiga ekor ikan bagi pasangan yang baru mempunyai anak, lima ekor ikan bagi pagi pasangan yang sudah mendapatkan cucu, dan tujuh ekor ikan yang khusus diberikan kepada pemimpin adat.
Selain aturan tersebut, terdapat aturan lain yang harus diperhatikan dalam pembuatan na niarsik menurut adat Batak.Â
Konon, hanya saudara pihak istri atau hula-hula yang dapat membuat dan memberikan na niarsik, seperti orang tua istri, saudara laki-laki pihak istri, atau anggota marga istri.Â
Pilihan ikan yang dianjurkan adalah ikan mas yang berwarna merah dnegan kualitas terbaik. Meski begitu, ikan selain ikan mas juga kerap digunakan dalam hidangan na niarsik, misal ikan gabus, ikan kembung, dan ikan kakap.
--------------
Sumber Referensi
Advertorial CNN Indonesia. 2016. Kuliner Na Niarsik Simpan Kisah Budaya Batak. Diambil 1 Mei 2020 dari https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160822000000-307-153128/kuliner-na-niarsik-simpan-kisah-budaya-batak
Hasairin, A. 2014. Variasi, keunikan dan ragam makanan adat etnis Batak Toba: Suatu Kajian Prospek Etnobotani, JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 (75): 21 – 26.
Yani, M. 2019. Na Niarsik, Makanan Khas Toba yang Penuh Makna. Diambil 3 Mei 2020 dari https://merahputih.com/post/read/na-niarsik-masakan-khas-toba-yang-penuh-makna