Mohon tunggu...
Rifky Raya
Rifky Raya Mohon Tunggu... Penulis -

Bergiat di Komunitas PELAR. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA), Terate Sumenep. Aktivis PMII Sumenep. Menulis puisi di sejumlah media lokal dan nasional juga di dalam beberapa antologi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodrama Sebuah Jalan

15 Desember 2015   17:52 Diperbarui: 15 Desember 2015   17:52 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

 

Maka, kita tak perlu murung, Sahabat…

Pancangkan kuat-kuat kaki di bumi

Meneriakkan suara langit

Ke balik wajah-wajah bertopeng yang menghimpit

 

Kemudian, kita berlari menjumpai sebuah jalan

Sambil membawa sisa-sisa luka

Bagi anak-anak yang kehilangan puisi

Lebih-lebih bagi ibu yang menunggu di dada matahari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun