Mohon tunggu...
rifki yahya
rifki yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia di Universitas Diponegoro Semarang. Selain Itu, saya juga seorang mahasantri di pondok pesantren Kyai Galanag Sewu. Selain sibuk di perkuliahan, saya memiliki minat di bidang desain grafis. Telah banyak pelatihan-pelatihan dan keorganisasian di bidang media dan desain yang saya ikuti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Limbah Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Indah Karya Mahasiswa Undip dan Ibu-ibu PKK Desa Jetis

11 Februari 2023   21:43 Diperbarui: 11 Februari 2023   21:57 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten (11/02) Mahasiswa Undip Bersama-sama ibu-ibu PKK RW 2 Desa Jetis menyulap limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi (05/02/2023). Kegiatan diikuti oleh-oleh ibu-ibu PKK dengan antusias dan semangat.

Minyak jelantah merupakan minyak sisa dari hasil penggorengan yang telah digunakan berulang kali. Pemakaian kembali minyak jelantah untuk memasak dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Selain itu, Pembuangan minyak jelantah di lingkungan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika dilakukan secara terus menerus. 

Minyak jelantah selain bersifat karsinogenik, minyak jelantah juga merupakan kategori limbah B3 yang berbahaya apabila dibuang ke lingkungan. Pembuangan limbah minyak jelantah ke selokan atau tanah akan mencemari air dan tanah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan berbagai usaha agar limbah dari minyak jelantah tidak menjadi masalah dalam lingkungan. Pemanfaatan kembali limbah jelantah menjadi suatu bahan yang bermanfaat akan mengurangi dampak negatif dari limbah jelantah, misalnya pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.

Lilin dapat digunakan sebagai sumber penerangan, dekorasi ruangan, dan media aromaterapi. Lilin aromaterapi adalah lilin yang dibuat dengan menambahkan bahan pewangi dengan berbagai tujuan. Beberapa manfaat dari lilin aromaterapi adalah mengatasi insomnia, mengatasi tekanan dan nyeri pada otot, mengurangi stres, dan mempertahankan konsentrasi. Lilin aromaterapi akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar sehingga memberikan efek terapi menenangkan dan merilekskan pikiran. 

Pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi merupakan salah satu langkah yang mudah dilakukan. Selain itu, lilin aromaterapi juga memiliki nilai ekonomis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif tambahan penghasilan masyarakat terutama ibu-ibu PKK.

Yuk simak cara membuatnya:

Alat yang digunakan:
1. Panci

2. Kompor

3. Sumbu

4. Gelas (wadah lilin)

Bahan yang digunakan:
1. Minyak jelantah

2. Stearic Acid

3. Lilin putih

4. Krayon bekas

5. Pewangi berupa oil essence

Langkah pembuatan :

  1. Cairkan stearic acid dan lilin putih pada panci yang dipanaskan diatas kompor dengan api kecil
  2. Setelah mencair tambahkan minyak jelantah, aduk sampai tercampur merata
  3. Masukkan krayon bekas sebagai pewarna
  4. Tambahkan oil essence sebagai pewangi aromaterapi
  5. Siapkan gelas atau wadah, letakkan sumbu ditengah wadah. Lalu, tuang cairan lilin ke wadah.
  6. Tunggu lilin hingga padat dan siap digunakan.

Diharapkan melalui pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi dapat meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dan mengetahui bahayanya penggunaan minyak goreng secara berulang, Selain itu, diharapakan dapat meningkatan ekonomi rumah tangga dengan menjual lilin aromaterapi yang berbahan dasar minyak jelantah.

Penulis : Rifki Aliafi Yahya

DPL 1 : Dr. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P.

DPL 2 : Roro Isyawati Permata Ganggi, SIP., M.IP.

DPL 3 : Nurhadi Bashit, ST., M.Eng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun