Mohon tunggu...
Rifki Ilmayanto
Rifki Ilmayanto Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Problematika Defisit Air Bersih di Kota Jakarta

9 Desember 2016   19:51 Diperbarui: 9 Desember 2016   20:07 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2 : Parameter Kedalaman banjir dari titik 0 meter di Kali Krukut. Dokumentasi Pribadi

Gambar 1 : Bersama Kepala Instalasi IPA Cilandak Bapak Rizky Darmadi. Dokumentasi Pribadi
Gambar 1 : Bersama Kepala Instalasi IPA Cilandak Bapak Rizky Darmadi. Dokumentasi Pribadi
Dari tahun ke tahun banjir yang melanda IPA Cilandak permukaannya semakin tinggi membanjiri instalasi. Terakhir pada tangal 19 Agustus 2016 Kali Krukut meluap dan membuat IPA Cilandak kebanjiran. Jika kita flashback di bulan agustus pasti kita akan ingat banjir yang mengenangi wilayah kemang – Jakarta Selatan. Penyebabnya yaitu curah hujan yang tinggi dan meluapnya Kali Krukut. Akibat banjir tersebut selama 3 hari IPA Cilandak berhenti beroperasi dan mengakibatkan terganggunya pasokan air bersih di wilayah TB Simatupang dan sekitarnya. 

Gambar 2 : Parameter Kedalaman banjir dari titik 0 meter di Kali Krukut. Dokumentasi Pribadi
Gambar 2 : Parameter Kedalaman banjir dari titik 0 meter di Kali Krukut. Dokumentasi Pribadi
Menurut bapak Rizky bahwa pada saat itu banyak perkantoran yang menelpon dirinya mengenai pasokan air bersih yang  berkurang. Selain itu kondisi Kali Krukut sebagai sumber air baku IPA Cilandak juga telah mengalami pencemaran yang parah. Sebelum air baku masuk ke dalam pengolahan dilakukan screenning terhadap sampah-sampah yang mengalir ke dalam instalasi pengolahan air. Dalam satu hari kerja bisa mengangkat 5-6 ton sampah dan jenis sampahnya pun beragam mulai dari kasur lipat, bangkai hewan, dan paling terbanyak adalah sampah plastik. Kurangnya kesadaran masyarakat yang tinggal disekitar bantaran Kali Krukut yang membuang sampah ke Kali berdampak kepada sampah yang harus diangkat tiap harinya agar tidak menganggu debit air baku IPA Cilandak.

Gambar 3 : Tumpukan Sampah di bagian bar screening dari Kali Krukut. Dokumentasi Pribadi
Gambar 3 : Tumpukan Sampah di bagian bar screening dari Kali Krukut. Dokumentasi Pribadi
Pencemaran biologis di Kali Krukut juga meningkat dari tahun ke tahun. Yaitu dengan semakin tingginya kadar amonium, deterjen, dan seng yang terdapat di dalam kandungan air sebelum dilakukan pengolahan menjadi air bersih. Jika ini tetap dibiarkan dengan volume sampah yang semakin besar dan pencemaran polutan yang kadarnya semakin tinggi maka dalam beberapa tahun kedepan air baku dari Kali Krukut untuk IPA Cilandak menjadi tidak layak menjadi air baku karena kadar polutannya yang tidak sesuai dengan standar. Persyaratan air baku berdasarkan Keputusan Gubernur No. 582/1995 bahwa kandungan maksimum Ammonium dalam air baku adalah 1 mg/L.

PENGGUNAAN METODE MBRR DI IPA CILANDAK PALYJA.

Pada tahun 2015 Kadar Amonium dalam air baku di Kali Krukut bahkan pernah mencapai 7mg/L.  Sehingga IPA Cilandak terpaksa menurunkan sebesar 50% dari kapasitas pengolahan 400 lps. Dalam mengatasi kualitas air baku yang semakin buruk dan tidak sesuai standar persyaratan dan selain itu IPA Cilandak di desain untuk pengolahan air secara konvensional dan bukan untuk mengolah air dengan kandungan polutan yang tinggi maka PT. PALYJA melakukan terobosan inovasi yang dapat mengurangi kadar ammonium dengan menggunakan metode MBRR (Moving Bed Biological Reactor) dan pertama di Asia Tenggara dan operator pertama yang menerapkan metode MBRR dalam pengolahan air. Sebelum adanya terobosan inovasi metode MBRR, dalam menurunkan kadar amonium biasa menggunakan Khlorin akan tetapi penggunaan khlorin yang terlalu banyak dalam pengolahan air baku juga tidak baik bagi kesehatan dan juga dari sisi biaya tidaklah murah yang akan berdampak biaya produksi per liter menjadi lebih tinggi.

Gambar 4: Metode MBRR di IPA Cilandak. Dokumentasi Pribadi
Gambar 4: Metode MBRR di IPA Cilandak. Dokumentasi Pribadi
Metode MBRR menurut pak rizky menganalogikannya seperti rumah bagi bakteri pengurai amonium. Bahwa sebetulnya di dalam air itu sudah ada bakteri pengurai akan tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah amonium yang terlarut di dalam air sehingga ketika masuk ke instalasi pengolahan air bersih kadar amonium masih cukup tinggi. Oleh karena itu dengan menggunakan metode MBRR diharapkan dapat membantu penurunan Ammonium sampai dengan 70% dengan konsentrasi Ammonium dalam air baku ± 3 mg/L.

Berdasarkan kunjungan ke IPA Cilandak. Proses pengolah air bersih dari air baku di Kali Krukut sendiri ada beberapa tahap yaitu:

  • Intake

Air baku dari Kali Krukut masuk melalui intake dan sudah dilakukan penyaringan sampah yaitu bar screen/penyaring yang bertujuan untuk menyaring benda-benda terapung (sampah) agar tidak sampai masuk ruang intake karena dapat menganggu kinerja pompa. Sebelum masuk ke proses koagulasi ini metode MBRR dilakukan dalam upaya pengurangan amonia di dalam air.

  • Koagulasi

Proses koagulasi dengan memberikan bahan kimia (koagulan) dengan air baku sehingga membentuk campuran yang homogen dan di dalam prosesnya  berfungsi agar air baku dapat membentuk partikel yang dapat membentuk flok-flok kecil dan dalam proses ini dilakukan pengadukan cepat.

  • Flokulasi

Proses flokulasi  adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara pembentukan partikel flok yang besar dan padat agar dapat diendapkan. Pada proses flokulasi dilakukan pengadukan secara lambat agar partikel dapat mengendap dengan sendirinya.

  • Sedimentasi

Proses sedimentasi yaitu proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis  dengan cara pengendapan. Dalam hal ini yang diendapkan adalah partikel partikel/flok yang terbentuk dari proses flokulasi

  • Filtrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun