KETAHANAN AIR BERSIH JAKARTA
Air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat di kota terbesar dan tidak terkecuali di ibukota Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 10 juta jiwa dan luas wilayah sebesar 664 Km2. maka diperlukan solusi dan optimalisasi sumber air bersih bagi masyarakat.Â
Menurut tempatnya air dapat dibagi menjadi dua yaitu air permukaan seperti sungai, danau, laut, dan air bawah tanah yaitu air yang meresap ke dalam tanah dan tertahan oleh suatu lapisan batuan yang kedap air dan bisa membentuk cadangan air. Penggunaan air bawah tanah di ibukota jakarta tidak direkomendasikan.  Menurut hasil liputan dari national geographic bahwa kualitas air bawah tanah di wilayah jakarta dalam kondisi kritis. Sebagian besar air bawah tanah sudah tidak memenuhi standar kualitas air baku.  Selain itu penggunaan air bawah tanah yang berlebihan juga dapat menurunkan permukaan tanah di Propinsi DKI Jakarta dan mendatangkan problema baru di ibukota.
Ketika air tanah sudah tidak layak maka solusi dan optimalisasi untuk pemenuhan mendasar air baku untuk masyarakat di jakarta adalah air permukaan. Akan tetapi air permukaan juga memiliki problema yang tidak kalah pelik yaitu sudah tercemarnya air permukaan baik tercemar karena limbah fisik dan limbah kimiawi dari rumah tangga dan industri, terjadinya pendangkalan sungai, dan banjir pada saat musim hujan.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh PAM Jaya. Saat ini dengan jumlah penduduk kota Jakarta yang mencapai lebih dari 10 juta jiwa dengan asumsi bahwa setiap orang perharinya membutuhkan 100 liter maka dibutuhkan 26.100 liter/detik kebutuhan air di Jakarta. Saat ini kapasitas terpasang yang dapat dipenuhi oleh dua operator yang ada di Jakarta yaitu PT. AETRA dan PT. PALYJA hanya sebesar 17.000 liter/detik. Sehingga masih ada defisit yang harus dipenuhi sebesar 9.100 liter/detik.
Di Jakarta. dalam upaya memenuhi ketersediaan air bersih bagi masyarakat salah satunya dilakukan oleh satu operator yaitu PT PALYJA yang bertugas untuk produksi air baku hingga distribusi sampai ke rumah yang mencakup wilayah kerja Palyja  yang dipetakan dalam 3 kluster (Barat, Pusat, Selatan).
Sumber air baku yang diperoleh oleh PT. PALYJA berasal dari air permukaan yaitu 94.3% berasal dari pasokan air dari luar jakarta dan hanya 5.7% pasokan air dari jakarta.
VISIT IPA CILANDAK PALYJA BERSAMA KOMPASIANA
Pada hari Rabu 7 Desember 2016 penulis berkesempatan melakukan visit di salah satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak milik PT. PALYJA bersama dengan Kompasiana untuk melihat operasional IPA CIlandak.
IPA Cilandak terletak di Jl. R.A Kartini, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan luas area mencapai 9.5 hektar. Mulai beroperasi sejak tahun 1977 dengan kapasitas awal produksi 200 liter per second (lps) dengan menggunakan pengolahan metode konvensional. Pada tahun 2000 PT. Palyja melakukan investasi dengan menambah kapasitas produksi 200 lps yaitu membangun plant UCD 720. Sehingga total air bersih yang dihasilkan IPA Cilandak mencapai 400 lps.
Sumber air baku IPA Cilandak berasal dari Kali Krukut. Berdasarkan penuturan kepala instalasi IPA Cilandak yaitu bapak Rizky Darmadi ada permasalahan yang dihadapi oleh IPA Cilandak yang dihadapi setiap tahun yaitu potensi banjir yang dapat menganggu operasional IPA Cilandak.
Dari tahun ke tahun banjir yang melanda IPA Cilandak permukaannya semakin tinggi membanjiri instalasi. Terakhir pada tangal 19 Agustus 2016 Kali Krukut meluap dan membuat IPA Cilandak kebanjiran. Jika kita flashback di bulan agustus pasti kita akan ingat banjir yang mengenangi wilayah kemang – Jakarta Selatan. Penyebabnya yaitu curah hujan yang tinggi dan meluapnya Kali Krukut. Akibat banjir tersebut selama 3 hari IPA Cilandak berhenti beroperasi dan mengakibatkan terganggunya pasokan air bersih di wilayah TB Simatupang dan sekitarnya.Â
PENGGUNAAN METODE MBRR DI IPA CILANDAK PALYJA.
Pada tahun 2015 Kadar Amonium dalam air baku di Kali Krukut bahkan pernah mencapai 7mg/L. Â Sehingga IPA Cilandak terpaksa menurunkan sebesar 50% dari kapasitas pengolahan 400 lps. Dalam mengatasi kualitas air baku yang semakin buruk dan tidak sesuai standar persyaratan dan selain itu IPA Cilandak di desain untuk pengolahan air secara konvensional dan bukan untuk mengolah air dengan kandungan polutan yang tinggi maka PT. PALYJA melakukan terobosan inovasi yang dapat mengurangi kadar ammonium dengan menggunakan metode MBRR (Moving Bed Biological Reactor) dan pertama di Asia Tenggara dan operator pertama yang menerapkan metode MBRR dalam pengolahan air. Sebelum adanya terobosan inovasi metode MBRR, dalam menurunkan kadar amonium biasa menggunakan Khlorin akan tetapi penggunaan khlorin yang terlalu banyak dalam pengolahan air baku juga tidak baik bagi kesehatan dan juga dari sisi biaya tidaklah murah yang akan berdampak biaya produksi per liter menjadi lebih tinggi.
Berdasarkan kunjungan ke IPA Cilandak. Proses pengolah air bersih dari air baku di Kali Krukut sendiri ada beberapa tahap yaitu:
- Intake
Air baku dari Kali Krukut masuk melalui intake dan sudah dilakukan penyaringan sampah yaitu bar screen/penyaring yang bertujuan untuk menyaring benda-benda terapung (sampah) agar tidak sampai masuk ruang intake karena dapat menganggu kinerja pompa. Sebelum masuk ke proses koagulasi ini metode MBRR dilakukan dalam upaya pengurangan amonia di dalam air.
- Koagulasi
Proses koagulasi dengan memberikan bahan kimia (koagulan) dengan air baku sehingga membentuk campuran yang homogen dan di dalam prosesnya  berfungsi agar air baku dapat membentuk partikel yang dapat membentuk flok-flok kecil dan dalam proses ini dilakukan pengadukan cepat.
- Flokulasi
Proses flokulasi  adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara pembentukan partikel flok yang besar dan padat agar dapat diendapkan. Pada proses flokulasi dilakukan pengadukan secara lambat agar partikel dapat mengendap dengan sendirinya.
- Sedimentasi
Proses sedimentasi yaitu proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat jenis  dengan cara pengendapan. Dalam hal ini yang diendapkan adalah partikel partikel/flok yang terbentuk dari proses flokulasi
- Filtrasi
Proses filtrasi bertujuan untuk melakukan penyaringan flok-flok halus yang belum dapat terendapkan di dalam bak sedimentasi.
- Desinfeksi
Desinfeksi proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik pada air baku dan mematikan kuman/organisme berupa pemberian klorit dan soda as yang berfungsi untuk mematikan bakteri patogen dan memperlambat pertumbuhan lumut sebelum masuk ke reservoir.
- Â Reservoir
Menampung air bersih hasil pengolahan yang siap didistribusikan ke pelanggan.
Dalam IPA Cilandak terdapat dua reservoir dengan kapasitas 1.000 m3. Reservoir 1 menampung air bersih dari plant lama dan reservoir 2 menampung air bersih hasil olahan plant baru UCD 720. Menurut Pak Rizky bahwa pemisahan reservoir ini bertujuan sebagai deteksi awal jika terjadi gangguan produksi di salah satu plant. Sehingga bisa segera dilakukan pencegahan dan perbaikan agar tetap menjaga standar mutu air bersih. Selain itu dalam memastikan standar mutu air bersih yang dihasilkan oleh PT PALYJA bahwa setiap jam selalu diambil sampling air bersih dari reservoir yang siap didistribusikan ke masyarakat.
TANTANGAN
Dalam memastikan standar mutu air bersih yang dihasilkan oleh PT PALYJA bahwa tantangan utamanya adalah sumber air baku yang terus mengalami penurunan kualitas dengan semakin tingginya tingkat pencemaran air permukaan sungai yang melewati wilayah jakarta dan penurunan volume yang drastis jika musim kemarau datang karena debit yang berkurang.
Alternatif Investasi dengan penambahan IPA dalam upaya peningkatan kapasitas air bersih memerlukan nilai investasi yang sangat besar dan belum lagi terkendala dalam pembebasan lahan dan mutu air baku yang sudah tercemar. Sehingga dari kajian feasibilty study dapat mengakibatkan menjadi tidak layak dari pendekatan pengembalian investasi. Oleh karena itu perlu kerjasama dan komitmen yang kuat dari para stakeholder yaitu pemerintah, operator, dan masyarakat dalam memelihara kondisi sungai yang ada di jakarta.
Hal sederhana yang dapat kita lakukan dalam menjaga kualitas air sungai di jakarta adalah dengan saling mengingatkan dan tidak membuang sampah sembarangan. Karena sampah yang kita buang sembarangan bisa terhanyut sampai ke sungai. Bersama demi Air kita jaga kebersihan di sekitar kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H