Mohon tunggu...
Rifki Pratama
Rifki Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terkadang saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Teologi Islam dengan Kajian Pembahasan Konsep Pemikiran Asy'ariah

1 Oktober 2024   23:27 Diperbarui: 1 Oktober 2024   23:27 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Republika.id

1. Tuhan dan sifat - sifatnya 

Asy'ariah sendiri memiliki pendapat tentang konteks pemikiran ini yang di mana pendapatnya menyatakan bahwa Tuhan itu mengetahui,memiliki pengetahuan,dapat menghendaki sesuatu,berkuasa,memiliki kemauan dan memiliki daya.

2. Kebebasan dalam berkehendak 

Dalam perihal ini asy'ariah mengemukakan pendapat bahwa Allah yang menciptakan manusia. Dan hanya Allah lah yang mampu menciptakan dan menghendaki segala sesuatu termasuk keinginan dari manusia itu sendiri.

3. Akal, Wahyu dan kriteria baik dan buruk

Dalam pembahasan ini asy'ariah lebih mengutamakan Wahyu, ketimbang Mu'tazilah yang lebih mengutamakan akal. Sehingga asy'ariah memiliki pendapat bahwa baik dan buruknya sesuatu itu harus berdasarkan Wahyu. Dalam konteks ini Wahyu sendiri memiliki arti sumber informasi yang mutlak.

4. Kadimnya Al Qur'an 

Banyak pandangan - pandangan yang berselisih pendapat tentang konteks pembahasan ini. Tetapi asy'ariah ini sendiri menjadi penengah atau pendamai di antara kedua pendapat yang berselisih tersebut. Dengan demikian, asy'ariah berpendapat bahwa walaupun Al-Qur'an terdiri dari kata - kata,huruf dan bunyi,hal - hal itu tidak melekat pada hakikatnya Allah,sehingga tidak di katakan sebagai kadim. Kadim di sini berarti terdahulu. Sebagaimana di jelaskan pada surat QS. An -Nahl ayat : 40, yang terjemahannya berbunyi  "Sesungguhnya firman kami terhadap sesuatu apabila kami menghendaki-nya,kami hanya mengatakan kepadanya, "jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu."

5. Melihat Allah 

Dalam pembahasan konteks ini sendiri asy'ariah memiliki keyakinan bahwa Allah itu dapat di lihat di akhirat,namun tidak dapat di gambarkan bagaimana wujudnya. Ada kemungkinan besar kita bisa melihat Allah,tapi dengan ijin Allah jika Allah sendiri yang menghendakinya.

6. Keadilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun