Mohon tunggu...
Rifki Pratama
Rifki Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terkadang saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Madzhab Teologi Islam dengan Konsep Pembahasan Asy'ariah

6 Oktober 2024   00:04 Diperbarui: 6 Oktober 2024   00:05 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Republika.id

Asy'ariah adalah madzhab Teologi yang di dirikan langsung oleh Abu Al - Hasan Al - Asy'ari,pada tahun 260-324 H di akhir abad ke-3 atau pada awal abad ke-4 H. Aliran asy'ariah ini sendiri muncul sebagai reaksi terhadap Mu'tazilah. Asy'ariah ini sendiri mengambil dasar keyakinannya dari para salaf salah satunya Abu Musa Al - Asy'ari.

Aliran asy'ariah ini sendiri mulai berkembang dengan pesat di Irak,setelah itu berkembang lagi di Mesir pada masa Salahuddin Yusuf Al ayyubi,beliau adalah raja pertama yang memimpin dinasti ayyubiyah. Kemudian masuk ke wilayah Syiria dengan bantuan atau dorongan dari Nuruddin Zanki,di lanjutkan lagi masuk ke wilayah Maghribi dengan dorongan dan dukungan dari Abdullah bin Muhammad,kemudian menyebar lagi hingga wilayah Turki dengan dukungan dari Utsmaniah dan berlanjut ke wilayah - wilayah lain. Ideologi ini juga di dukung oleh sarjana - sarjana dari kalangan Hanafi,Maliki,Syafi'i dan Hambali. Diantara mereka itu adalah Al - Asfaraini,Al - Qafal,Al - Jirjani dan lain - lain hingga sekarang.

Pada abad 11-14 M dinasti seljuk ada Khalifah bernama Alp Arslan,beliau adalah sultan kedua Turki Seljuk yang memerintah pada tahun 1063 sampai 1072. Khalifah Alp Arslan beserta perdana menterinya Nizam Al - Mulk sangat mendukung aliran ini yang mana pada masa itu. Penyebaran faham Al - asy'ariah mengalami kemajuan yang sangat pesat utamanya melalui lembaga pendidikan yang bernama Madrasah Nizamiyah yang namanya di ambil dari nama pendirinya yaitu Nizam Al - Mulk. 

Sumber : terjemah Kitab Kuning
Sumber : terjemah Kitab Kuning

Pada zaman dimana Asy'ariah ini berkembang pesat, ada salah satu tokoh penting yang juga merupakan salah satu pengikut asy'ariah,beliau terkenal karena banyak karya yang beliau hasilkan yang karyanya itu sendiri masih berkesinambungan dan masih membahas seputaran asy'ariah dan berkaitan juga dengan Teologi. Beliau bernama Abu Hamid Al - Ghazali,beberapa karyanya beliau yang berjuduI Ilham Al - Awam'An Al - Kalam,Al - Munqidz Minaddalal dan Ihya' Ulum Al - Din. Karya - karyanya beliau tersebut sampai sekarang ini masih di jadikan bahan kajian di pondok pesantren.

Di kutip dari (Muqadimah kitab Al - Ibanah hal 12-13,cet. Darul Bashirah) bahwa Abu Hasan Al - Asy'ari dalam masalah keyakinan terhadap keyakinan sifat Allah awalnya sependapat dan sepehaman dengan Ibnu Kullab. Namun setelah itu Imam Al - Asy'ari kemudian berpindah pemahaman sebanyak dua kali sepanjang hidup beliau. Selanjutnya ulama asy'ariah dan salah satu toko yang bernama Imam Al - Haramian Al - juwaini melakukan takwil terhadap sifat Allah dan menggunakan prinsip pokok ( Ushul ) akidah asy'ariah ke dalam madzhabnya. Pada awalnya Asy'ariah hanya menetapkan tujuh sifat ma'ani saja bagi Allah yang di tetapkan langsung menurut akal ( aqliyah ) yaitu hayah,ilmu,qudrah,iradan,sama', Bashir dan kalam. Di tambahkan lagi oleh as - sanusi menjadi dua puluh sifat,dan tidak menetapkan satu persatu sifat fi'liyah ( dengan contoh seperti istimewa,Nuzul,cinta, dan ridha Allah SWT.

Dalam masalah ini penggunaan akal di gunakan dalam penafsiran Wahyu misalnya, Abu Hasan ini sendiri menyarankan agar dalam penafsiran Al Qur'an lebih merujuk kepada penjelasan Rasulullah dan penafsiran yang mutawatir di kalangan para sahabat nabi.

Makna dari sifat - sifat yang Allah miliki adalah yang di tetapkan oleh kaum asy'ariah,berbeda dengan apa yang ada pada diri manusia. Ada tujuh sifat yang di tetapkan,yaitu Al - hayyah ( hidup ),Al - Kalam ( berbicara ),Al - 'Ilmu ( mengetahui),Al - qudrah ( kekuasaan atau kemampuan ), Al - iraadah ( kehendak), as - sam'u ( mendengar ), Al - bashrah ( melihat ) Dan mentakwilkan sifat - sifat Allah. Untuk kata Takwil itu sendiri memiliki makna memalingkan makna lahiriah dari suatu lafadz ke makna lain yang memungkinkan,dengan melihat dalil dari Al - Qur'an dan hadits. Dapat di simpulkan sebagai kegiatan menafsirkan sesuatu dengan makna yang sebenarnya.

Metodelogi yang di gunakan asy'ariah dalam menerima Wahyu selalu di dasarkan pada Al - Qur'an dan hadits. Selain itu, ada metodologi rasional yang caranya menerapkannya dengan ilmu logika. Asy'ariah ini sendiri menggunakan logika bukan untuk menyusun sebuah kebenaran, melainkan untuk menjelaskan sesuatu atas dasar kebenaran. Metodelogi rasional ini sendiri merupakan ciri khas dari asy'ariah. 

Dari sumber yang saya baca di buku yang berjudul " PENGANTAR STUDI ISLAM ( EDISI REVISI ) " karya Prof.Dr.Rosihon Anwar,M.Ag.; H. Badruzzaman M. Yunus,M.A.; Saehudin ,S.Th.I. Yang di dalamnya ada topik pembahasan tentang pemikiran - pemikiran yang penting di asy'ariah ini sendiri, pemikiran - pemikiran tersebut berisi tentang :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun