Mohon tunggu...
Rifki Ferdiansyah
Rifki Ferdiansyah Mohon Tunggu... Guru - bukan umar bakri

Teaching, Cycling, Browsing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Kado...

8 Agustus 2012   14:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Intro...sembari ngobrol masalah traktir mentraktir. Seorang murid lain datang menghampiri aku gan...

murid5 : *dengan lugu "pak, awak baa kok ranking 10 pak?" (pak, kenapa saya ranking 10?)

aku : *tampang jutek tingkat nasional plus wajah heran

murid5 : "apak ko, mentang-mentang awak ketek, apak agiah awak urutan terakhir" (bapak ini, mentang-mentang saya kecil, bapak letakkan saya diperingkat terakhir) *masih dengan nada lugu + polos + wajah innocent

aku dan murid yang lain : *ngakak guling-guling...eh ga dink, ga sampai guling juga sih

murid5 : *menatap aku dengan wajah lugu + polos + innocent

Deskripsi murid5 : bertubuh mungil, imut-imut, pendek, dan tampangnya masih tampak anak-anak banget. Kalo pake baju bebas,lebih mirip anak kelas 3 SD.


[skip...]

Datang wakepsek.

aku : "ini buk. anak-anak ini minta ditraktir"

wakepsek : "hah, kok gitu. kalian lah yang harus traktir guru. kalian kan udah dididik dan diajar sama guru, harusnya kalian berterimakasih"

murid2 : *ini anak yang paling ceriwis "ya kan ga apa-apa buk. apalagi kami dapat juara"

wakepsek : "ga bisa kayak gitu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun