Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Horor Macet Nataru dan Si Ayah yang Gak Seru

25 Desember 2022   05:11 Diperbarui: 25 Desember 2022   06:23 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loh, kok mirip sleeping beauty, putri tidur gitu", celetuk si Ayah. Saat itu sedang diceritain ada sebujur mayat di meja sedang dalam proses dimasuki roh santri yang mau balas dendam karena dia kabur dari pesantren dan tertabrak.  Cerita seorang perempuan seperti tidur itu ya mengingatkan si Ayah kepada film animasi yang dulu sering ditonton ketika menemani si Kakak waktu kecil. Jadi weh langsung berkomentar seperti itu.

Si Ade langsung menggelengkan kepala. Mulai kesal karena kebiasaan si Ayah berkomentar kadang menurunkan tingkat keseruan menikmati cerita.

"Itu lagi, kok hantu itu menggigit di leher dan korbannya tidak tersisa darah sama sekali ya. Kayak filem Dracula".

Si Ade cuman menatap si Ayah tajam. Ah, su Ayah paling suka dengan tatapan galak dan lucu itu.

Si Ayah lalu diam. Mendengarkan. Kadang bengong. Keseringannya serius. Atuda gimana ya, kepala si Ayah itu saat itu berimajinasi mengikuti cerita. Nadia Omara berhasil membawa si Ayah ke segmen cerita. Kalau ada hal mengagetkan, menakutkan, itu kerasa banget. Imajinasi di kepala ini kayak layar bioskop gitu. Beuh, ini yang disebutkan pentingnya sebuah imajinasi ya.

Lumayan lama si Ayah dengerin, sampai tiba di cerita misteri Wastukancana berakhir dengan kalimat penutup: "Teman-teman yang suka lewat jalan itu, suka ngelihat gak hantu perempuan yang sedang mengandung, yang lagi menunggu-nunggu mobil yang menabrak dia".

Si Ayah gak kuat pengen menganalisa.

"Eh De. Kalau Ayah jadi hantu, ngapain Ayah nunggu gitu di pinggir jalan ya. Kan kesal ya. Tiap hari nunggu. Kayak kagak ada kerjaan lain. Mendingan mengerahkan bantuan seluruh hantu, lalu mencari mobil yang menabraknya. Langsung kerjakan gitu. Kan dia masih hapal kan nomor polisi mobil yang menabraknya".

Si Ade kembali memasang wajah yang kesal. "Heuh Ayah".

Lalu lewatlah kita di akhir kemacetan. Alhamdulillah kan kemacetan tidak terasa melelahkan. Fokus  yang sudah teralihkan dan EMOSI TERJAGA. Tapi, youtube misteri Nadia Omara masih nyala.

"Pause De. Pause dulu", teriak si Ayah. Saat itu cerita yang bergulir tentang misteri penumpang gelap di pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun