Saat masuk ke bilik di mana terdapat replika tandu, kita peserta langsung tahu bahwa itu tandunya Jenderal Sudirman.
Ingat dong kalo saat berjuang, beliau menjalankan pimpinan dari atas tandu, berhubung beliau sedang sakit. Dan sakitnya itulah yang membuat beliau wafat di usia yang masih dibilang cukup muda.
Pertanyaan polos muncul saat itu. Apakah nama "Jenderal" itu adalah sebutan kepangkatan resmi / karir militer atau cuman sebagai penghargaan?
Pertanyaan itu muncul ketika saya tiba-tiba berpikir kalau saat itu organisasi ketentaraan juga belum atau belum lama terbentuk. Lalu, apakah dalam waktu singkat seseorang bisa meniti karier secepat itu?
Jawabannya sih bisa ditemukan di beberapa situs. Salah satunya bercerita bahwa beliau menjadi Panglima Divisi V dengan pangkat Kolonel dan di tahun 1945 diberi pangkat Jenderal oleh Presiden Soekarno. Masuk akal jika istilahnya pangkat itu diberi, karena kondisi negara baru merdeka dan kita membutuhkan figur-figur yang disegani dihormati dan jelas pengabdiannya.
Btw, Jenderal Soedirman adalah salah satu dari tiga orang yang memiliki pangkat tertinggi: Jenderal Besar bintang lima. Tahukah siapa dua orang lainnya?
3. Bu Fatmawati dicerai dahulu sebelum Presiden Soekarno menikah lagi?
Di satu area di mana terdapat tempat duduk yang cukup panjang, kita mendengarkan paparan Mbak Ira Latief, sang guide. Saat itu beliau bercerita tentang istri Presiden Soekarno.
Bu Inggit Garnasih. Istri pertamanya, eh istri kedua deng. Yang berjasa mendukung Soekarno muda dalam berjuang menuju kemerdekaan.