Karena titik kumpul acara adalah di Gedung Juang 45, otomatis dong pertanyaan menggelitik pertama tentunya terkait yang ada di dalam gedung itu.
Tepatnya sih bukan di dalam, tapi di luar - di pelataran depan. Di mana terpampang foto-foto para pahlawan beserta nama-nama. DI bagian atas dari papan informasi itu, terlihat foto-foto pahlawan perempuan.
"Tahu gak, dari seluruh pahlawan yang kita punyai, ternyata hanya ada 12 saja Pahlawan perempuan", begitu kira-kira kata Mbak Ira Latief, yang menjadi guide kita saat itu.
Beliau menambahkan bahwa angka itu bertambah satu, setelah tempo hari seorang perempuan lain dianugerahi gelar pahlawan: Laksamana Keumalahayati. Laksamana Laut Perempuan pertama Indonesia.
Satu sosok di foto yang menarik perhatian saya adalah Bu Tien Soeharto. Istri mantan Presiden Soeharto.
Terus terang saat itu saya agak kaget saja. Mungkin, saya termasuk orang yang kudet, kurang apdet. Atau logika saya yang terlalu polos. Iya, biasanya kan yang jadi pahlawan itu yang meninggalnya sudah lama. Atau mereka-mereka yang berjasa pada saat perjuangan kemerdekaan.
Sepengetahuan saya, Bu Tien baru berperan saat mendampingi mantan Presiden Soeharto, yaitu di kisaran di atas 1965an.
Dari penulusuran berita media, akhirnya saya mendapat informasi bahwa Bu Tien diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto, tiga bulan setelah beliau meninggal, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa melawan penjajah kolonial Belanda pada umumnya. Sila cek Mbah Gugel
Kebangetan nih saya sampai kudet gini.
2. Jenderal Sudirman itu beneran Jenderal atau sebutan dan penghargaan?