Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Survival Penderita Jantung saat Pandemi dan Bisa Trekking - Cerita Sahabat

11 Agustus 2022   19:26 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:46 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Ayah trekking dengan sahabat penderita jantung | foto: pribadi

Tidur ini pun tentunya terkait erat dengan faktor sebelumnya:  tidak banyak pikiran. Jangan overthinking. Kurangi stress.

4. Makan yang baik

Nah kalo ini dibutkitkan sendiri oleh si Ayah waktu trekking kemaren. Ketika si Ayah tanpa dosa memesan mie rebus ketika mencapai Warung Pak Jajang di Bukit Paniisan, sahabat si Ayah itu menolak. Aneh banget coba. DI mana-mana itu menu yang paling enak sedunia ketika sedang trekking itu adalah indomie kuah. Apalagi pake cabe rawit.  Wuah nikmatnya. Bayangkan ditawarin makanan nikmat seperti itu, dia menolak. Aneh kan.

Ternyata kekonsistenna dia lah yang mengantarkan dia melalui pandemi dengan bahagia. Dia menahan diri dalam soal makanan. Tidak - segala makanann masuk. Dia . Dia paham kalau makan ini pengaruhnya ke mana dan sebanyak apa yang bisa ditolerir. Dan dia tidak mau diatur oleh kesenangan orang lain, tapi mencelakakan diri sendiri. Dia kukuh. Di sini si Ayah harus ikuti kegigihan dia menghadapi godaan makan.

Beruntung, saat itu anaknya Pak Jajang menyuguhkan singkong rebus yang masih panas. Jadi, sahabat si Ayah bisa makan dengan nikmatnya.

5. Nikmati hidup. Enjoy saja lagi

Tentang ini dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan pasien jantung koroner yang lain.

Seorang bapak yang usianya ditaksir lebih muda dari dia, duduk. Lesu. Tanpa gairah. Gestur tubuhnya kentara sekali sebagai orang yang sakit. Wajahnya ya memelas. Dalam percakapan itu, terbukalah informasi bahwa si Bapak itu sudah mengalami pemasangan ring di jantungnya. Sahabat si Ayah bertanya berapa ring yang dipasang.

"Satu", jawab si Bapak itu.

Sahabat si Ayah cuman mengangguk. Lalu, si Bapak itu balik bertanya hal yang sama kepada sahabat si Ayah. Yang kemudian di jawab.

"Saya sudah gak bisa dikasi ring lagi. Harus dioperasi bypass".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun