Awalnya saya pikir Namanya adalah Tiara Bunga. Di Lintong Nihuta, Tampahan, Toba Samosir. Namanya bukit, ya tentu pemandangan yang didapat adalah view Danau Toba yang cantik.Â
Dilihat dari sisi lain. Di sini ada platform untuk berfoto, ya ciri khas anak milenial. Juga ada ayunan dan beberapa spot menarik untuk anak muda. Namun yang menarik bagi saya adalah karena di bukit ini terdapat beberapa bangunan khas Batak dengan konstruksi yang menonjol dengan salib di puncaknya.Â
Di sini keingintahuan saya muncul tentang apa sebenarnya bangunan itu, apa fungsinya dan bagaimana cara pemakaiannya. Kekepoan saya terjawab setelah kemudian mendapat pencerahan tentang struktur, makna dan cara pemakaian bangunan itu, yang adalah makam atau kuburan.
4. Pantai Lumban Bul-bul
Menuju penginapan di Balige, saya diajak melalui jalan menyusuri tepi Danau Toba, tidak di jalan utama. Menarik, karena di pinggir jalan, yang artinya persis pinggir danau, cukup banyak muncul restoran dan rumah makan.Â
Kalau saja saya masih lapar, tentu saya akan mampir untuk makan ikan bakar khas Danau Toba. Tapi, saya lanjutkan melalui Pasar Balige yang artistic menuju Labersa Hotel. Hotel berbintang satu-satunya di Balige, katanya.
Meski terus terang pemandangan dari hotel Labersa itu sangat indah, terlihat bagian dari Danau Toba di latar belakang serta waterpark di bagian depannya, tapi saya lebih menikmati perjalanan pagi hari.Â