Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lima Manfaat Nge-Youtube bagi Anak Kecil

4 Februari 2019   13:54 Diperbarui: 4 Februari 2019   14:21 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya dia ketika ngambil video selfie | Foto: Rifki Feriandi

Ya ini mah mungkin natural ya seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu ketika memilih foto-foto hasil selfie. Ya, self-review juga dilakukan si Ade waktu bikin video itu.

"Eh Yah, kurang bagus Yah. Ulang lagi deh". "Yah, nanti di potong depannya ya videonya, terlalu lebay". Kata-kata itu sering banget si Ayah denger. "Yang ini gak apa-apa Yah. Jadiin saja behind the scene", kata dia lagi dia melafalkan kata bahasa Inggris dengan lucu. Iya, kata behind scene yang sering dia lihat juga di youtube.

Melakukan self-review sebenarnya bagus untuk melihat sejauh mana dia merasa hasil kerjanya bagus atau tidak, tanpa dipuji atau dihina orang lain. Dan saat dia percaya diri jika satu segmen yang diambilnya bagus untuk diaplod, itu berarti dia sudah melewati satu tahapan self review. Dan itu juga bisa dikatakan dia sudah menghargai dirinya sendiri.

Gaya dia ketika ngambil video selfie | Foto: Rifki Feriandi
Gaya dia ketika ngambil video selfie | Foto: Rifki Feriandi
Menyalurkan bakat terpendam anak

Si Ayah meyakini bahwa dengan nge-youtube, anak akan memperlihatkan dirinya yang mungkin selama ini tidak muncul. Katakan saja: bakat terpendam. Entahlah apa itu. Seperti halnya si Ade. Kalau lihat di menit awal saja (detik 10), si Ayah kaget. Si Ade ternyata bisa bercanda. Dan itu sudah cukup bikin si Ayah terseyum. Meski kemudian senyum itu berubah gelak ketika melihat dia berlenggok dengan gaya yang centil banget. Dan ini pun juga bakat terpendam dia ternyata.

Mempererat ikatan batin ayah-anak

Manfaat ini yang paling terasa. Saat si Ayah sepanjang pengambilan gambar ikhlas menjadi kameraman, atau rela ditegur diatur si Ade. Dan juga ketika si Ayah membantu mengedit, menambah caption lengkap dengan menunggu approval si Ade sebelum diposting. Banyak interaksi yang terjalin. Diiringi celetukan, ketawa, cekikikan, protes sampai dengan berpelukan.  Bagi si Ayah, segmen seperti ini mempererat ikatan batin ayah-anak.

Karena membuat youtube itu mengasyikan, maka si Ayah meminta si Ade untuk membuat video seminggu sekali. Biar youtube channel nya update. Jadi banyak subscriber. Lalu si Ade jadi senang. Dan kemudian senyum manis nya menyembul di antara pipi kembil nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun