Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Saya Menag Milenial Melawan Hoax

4 Agustus 2018   21:23 Diperbarui: 5 Agustus 2018   06:14 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika menjadi Menag | Foto: Agung Han

What you do is right. Utamakan selamat dunia akhirat. Utamakan akhlak, Akhi - @abuaxel

Hmmm.... Utamakan selamat. Maksudnya apa ya? Kayak iklan jadul yang pernah diceritain kakek. Terus apa yang right? Ngerti deh.

Ni akun @abuaxel ini komentator setia. Sejuk. Dia tahu styleku. Eh, emang aku pernah posting deng kalo aku tidak pernah balas konten nyinyir dan hatred speech. Ngapain juga. Followerku kayaknya hapal, langkah pertama kalau ada yang nyinyir itu ya jangan dibalas. Langkah kedua  cek profil akunnya. Kalau gak ada update, status dan cuman beberapa foto, dipastikan itu akun palsu bagian dari buzzer. 

Langkah tiga ya laporin. Ini yang penting, biar sumber hatred speech dan kenyinyiran yang dibuat oleh seseorang yang dibayar itu ditangkap. Potong langsung mata rantainya. 

Satu sumber hatred speech dipotong, follower akan kehilangan figur yang difollow. Nanti kan akan kelihatan kalo akun beneran nerusin hatred speech, tangkap saja dengan landasan Undang-undang kontemporer. Paling sekali dipanggil polisi saja sudah terkencing-kencing. Kalo akun atau profilnya terus menerus mengunggah hatred speech, lanjtukan proses hukum di pihak mana saja orang itu berada.

Akhlak. Maksud @abuaxel kayaknya menyangkut penggeloraan unsur AKHLAK ke berbagai pihak. Oke. Jelas. Statusku sudah memulai akhlak itu dengan tidak balas komentar nyinyir. Ini juga yang harus Kemenag populerkan dan share lebih jauh agar umat mengutamakan akhlak dalam setiap lini kehidupan. Akhlak yang akan tercermin dari perilaku dan adab. 

Sebagai Menteri, kenapa harus takut untuk menegur pejabat pemerintah, pemuka agama, politisi dan public figure yang seenaknya mengumbar amarah, emosi dan pendapat pribadi penyulut konflik yang tidak mencerminkan akhlak yang dianut. Bukankah justru mereka-mereka yang mengaku dan diaku sebagai public figure itu yang terkadang berlaku tidak mencerminkan akhlak mulia.

Ya Ilahi. Rosulullah saja diturunkan ke dunia untuk menyempurnakan AKHLAK. Got the point akhi @abuaxel.

Tegas bro, meski sekampung - @hulkkampung

Gak ngerti apa maksud komentar ini. Tapi rasanya dalam banget artinya.

Ketegasan terhadap teman sekampung. Seakidah, mungkin ya. Harus sama tegasnya. Tegas demi keteraturan hukum dan kemasyarakatan. Ini berarti Kemenag harus mengambil inisiatif kolaborasi dengan MUI tentang langkah nyata penangkalan hoax - contohnya. Juga dengan organisasi kemasyarakatan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun