Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk Mencicipi Minchi dan Empat Hidangan Unggulan Gastronomi Macao

21 Juli 2018   07:49 Diperbarui: 21 Juli 2018   07:58 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam cicipan pertama saja, rasa minchi sudah kentara. Kaya. Tidak terlalu tajam seperti rendang, tapi seperti ada rasa yang beragam. Manis-asam, seperti kuliner Cina, dan ada hangat-hangatnya yang muncul dari cengkih. Tekstur daging cincangnya juga terasa. Cocok di lidah Asia.

Dari Minchi, kita jadi bisa lebih jauh melihat bahwa Macao itu beragam budaya yang mempengaruhinya, terutama China dan bahkan Melayu.

African Chicken -  ketika rasa Afrika bertemu lidah Asia

Ini nih yang ditunggu. Galinha Africana atau African Chicken, kuliner famousnya Macao, dengan garnis yang krispi dan manstap. Taste Asia-nya Ok. ....| Foto: Rifki Feriandi
Ini nih yang ditunggu. Galinha Africana atau African Chicken, kuliner famousnya Macao, dengan garnis yang krispi dan manstap. Taste Asia-nya Ok. ....| Foto: Rifki Feriandi
Inilah yang saya tunggu. Ayam Afrika. Nama keren di sananya Galinha a Africana. Populer sebagai perpaduan Eropa dan Asia, ternyata Macao pun memiliki pengaruh dari  Africa yang dibawa oleh Portugis. Seperti namanya, African Chicken yang disajikan adalah ayam yang digrilled didampingi dengan kuah yang berbentuk saos dan kentang bakar. Gigitan pertama memberi rasa manis dengan aroma rempahnya. "Sweet, savory, nutty, and spicy" yang saya baca di sebuah laman itu memang terasa.

Biasa disajikan dengan nasi putih dan bumbu dalam bentuk kuah, kali ini sajian dilengkapi dengan kentang bakar serta bumbu yang agak mirip dengan bumbu pecel kuliner Indonesia. Galinha a Africana disempurnakan dengan garnish yang indah dan crispy serta rasa yang sangat pas. Nendang banget.

Yummmy. Pengaruh Eropa, Portugis dan Afrika ternyata bisa dilihat dari makanan ya. Ya ini, African Chicken.

Macanese Codfish - rasa asinnya lezat

Macanese Codfish, ketika ikan asin menjadi begitu elegan | Foto: RIfki Feriandi
Macanese Codfish, ketika ikan asin menjadi begitu elegan | Foto: RIfki Feriandi
Dikatakan sebagai kuliner  hasil perpaduan sempurna budaya Asia dan Portugis, Macanese Codfish memang langsung membawa rasa ke budaya maritim. Ikan cod yang asin langsung membawa kita ke perairan laut dengan nelayan-nelayan Portugis yang membawa rempah-rempah. Kuliner ini memiliki resep sederhana dengan bumbu rempah-rempah dan santan. Ada rasa hangat harum yang muncul, yang ternyata datang dari cengkih.

Dalam acara Taste of Macao, Chef Ragil menyajikan Macanese Codfish dengan sangat elegan. Jika biasanya ikan disajikan dengan disuwir, beliau menyajikan potongan utuh kecil dengan bola-bola kentang kecil yang lalu disiram kuah putih. Kontras dengan piring saji berwarna gelap.

Kok saya merasakan adanya sentuhan Eropa di sepiring ikan asin. Hmm... indah di mata, lezat di mulut

Lacassa Soup - pembuka selera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun