Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Satu Wisata Alternatif Baru Sekitar Rinjani yang Perlu Dikunjungi

13 Mei 2018   19:39 Diperbarui: 13 Mei 2018   20:02 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu Pendaki Satu Buku - inisiatif keren dari Sembalun | Foto: BangDJ

Gunung Rinjani selalu menjadi tujuan wisata utama berkunjung ke Lombok. Sekarang, mereka yang akan mendaki Rinjani memiliki wisata alternative baru. Tempat wisata tambahan, yang bisa dikunjungi sebelum atau sesudah mendaki Gunung Rinjani. 

Itulah Rumah Baca Lombok Love Library.  

Rumah Baca Sembalun Lombok Love Library | Foto: L-cube
Rumah Baca Sembalun Lombok Love Library | Foto: L-cube
"Rumah Baca Sembalun "Lombok Love Library" berdiri pada tanggal 25 September 2014, di bangun oleh sekolah Ngge Ann Polytecnic Singapura bekerja sama dengan Tim Siaga Bencana Desa (T  SBD) Sembalun Lawang dan Sembalun Community Devlopmen Centere (SCDC)", demikian penjelasan Rosyidin Sembahulun, akrab dipanggil Bang DJ, pemrakarsa sekaligus pengelola Rumah Baca. (Wawancara selengkapnya dengan Bang DJ akan diposting menyusul)

Rosyidin Sembahulun - akrab dipanggil Bang DJ - pemrakarsa dan pengelola Rumah Baca | Foto: BangDJ
Rosyidin Sembahulun - akrab dipanggil Bang DJ - pemrakarsa dan pengelola Rumah Baca | Foto: BangDJ
Beberapa hal yang menyebabkan Rumah Baca L-Cube, demikian sebutan lain RUmah Baca ini, sangat menarik untuk dikunjungi.
  • Lokasinya berada dekat dengan pintu masuk atau pintu awal pendakian Gunung Rinjani dari arah Sembalun. Berjarak sekitar dua kilometeran, atau sekitar 30 menitan perjalanan. "Pulang atau pergi ke Rinjani, Rumah Baca pasti terlewati", demikian kata Bang DJ. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Salah satu sudut Rumah Baca | Foto: BangDJ
Salah satu sudut Rumah Baca | Foto: BangDJ
  • Desain rumah baca yang lain dari yang lain. Sepintas tidak akan menyangka jika bangunan ini adalah rumah baca. Meskipun kecil, tapi unik dan sangat menarik. Dengan material utama kayu,  bangunan rumah baca dilengkapi dengan pernak-pernik edukasi-menyenangkan. Dinding luarnya dipasangi injakan-injakan panjat tebing. Bagian dalam diisi kolam bola buat anak-anak,  sementara ruang utama berada di atas. Buku-buku ditata menempel ke dinding. Keren lah. Menonjol dan khas. Instagrammable.

Dinding luar diisi panjat dinding anak dan balkon | Foto: Rosyidin Sembahulun
Dinding luar diisi panjat dinding anak dan balkon | Foto: Rosyidin Sembahulun
  • Rumah Baca berada di antara rumah-rumah masyarakat,  sehingga para pengunjung -  wisatawan -  akan berbaur dengan masyarakat. Kesempatan ini bisa dipergunakan untuk berkomunikasi dan berujung mendapatkan pengetahuan baru tentang kebiasaan dan adat istiadat setempat. Selain menyatu dengan alam, pengunjung pun menyatu dengan penduduk setempat. Get the feeling.

Salah satu kegiatan RUmah Baca - Belajar Membaca Al Qur'an | Foto: BangDJ
Salah satu kegiatan RUmah Baca - Belajar Membaca Al Qur'an | Foto: BangDJ
  • Rumah Baca ini memiliki kegiatan yang keren. Salah satunya,  yang bisa dilihat dari youtube,  adalah penampilan anak-anak membaca puisi. Mereka membacakan puisi di 'panggung' bangunan, bagian lantai atas yang menjorok keluar -  sehingga bisa dilihat oleh siapa saja yang melihatnya. Sementara 'penonton' -  yang umumnya adalah warga sekitar dan juga wisatawan,  menonton dari pekarangan rumah-rumah tetangga. 

  • Penampilan mereka,  dengan aktivitas lainnya,  memperlihatkan kreativitas anak-anak yang sangat menarik bagi para pendatang, wisatawan budaya. Juga kenyataan bahwa mereka -- anak-anak penduduk sekitar -- sudah mulai memiliki kepercayaan diri mengekspresikan diri. Apalagi ditambah dengan program aktivitas volunteer -- relawan, memberikan pengalaman berbeda kepada para pengunjung.

Suasana aktivitas pembacaan puisi | Foto: Rosyidin Sembahulun
Suasana aktivitas pembacaan puisi | Foto: Rosyidin Sembahulun
  • Rumah Baca ini adalah sebuah bukti bagaimana kolaborasi antara anak-anak muda,  masyarakat dan pihak luar terjalin secara apik. Semangat dan ide brilian anak-anak muda -  yang umumnya adalah pendaki,  pemandu Rinjani dan penyuka olah raga luar ruang,  ini ternyata bisa mewujud sebuah aksi keren yang berdampak sangat positif terhadap masyarakat. 

  • Semangat kolaborasi seperti ini bisa menjadikan Rumah Baca tempat wisata yang berbeda dengan wisata pendakian Rinjani. Wisata yang tidak sekedar untuk berwisata,  melainkan menimba ilmu dan inspirasi. Siapa tahu bisa dibawa dan ditularkan ke daerah lain. Wisata edu-literasi-youth-community, keren punya.

Kegiatan bersama volunteer | Foto: BangDJ
Kegiatan bersama volunteer | Foto: BangDJ
Selain aksi volunteer, Rumah Baca ini juga mencoba bisa menjadi tempat wisata baru dengan gaya baru,  di mana para wisatawan bisa turut serta terlibat langsung dalam program literasi meningkatkan melek huruf dalam bentuk aksi satu pendaki satu buku. Tiap satu orang orang pendaki Gunung Rinjani membawa satu buah buku apa saja yang kemudian dihibahkan ke Rumah Baca ini untuk kepentingan masyarakat. 

Dengan demikian,  para wisatawan secara aktif terlibat dalam kegiatan relawan literasi. "Belum berjalan maksimal, namun setiap pendaki selalu kita infokan tentang donasi buku ke rumh baca", demikian jelas Bang DJ. "Bahkan kemarin waktu even balap lari Ultra Rinjani 100K, ada beberapa pelari yang menyumbangkan buku untuk rumah baca kita".

Buku
Buku
Rumah Baca Love pun sudah menyediakan informasi-informasi keberadaan dan kegiatannya secara digital. Dengan kata kunci 'Rumah Baca Love',  google langsung menampilkan figur rumah baca lengkap dengan lokasinya (google map). Rumah Baca pun sudah memiliki akun facebook, termasuk video-video aktivitas selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun