Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Woodlot Malang, Hostel Keren ''Lima Bintang'' Tidak Hanya Buat ''Backpacker''

8 Januari 2018   17:41 Diperbarui: 8 Januari 2018   17:49 3749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Woodlot Hostel - Bukan Sekedar Hostel Backpacker Biasa | Foto: Rifki Feriandi

Arah sebaliknya seperti ini. Rapi. Ranjang tingkat yang tertutup. Keren euy | Foto: Rifki Feriandi
Arah sebaliknya seperti ini. Rapi. Ranjang tingkat yang tertutup. Keren euy | Foto: Rifki Feriandi
Sekilas, di lantai ini tidak terlihat tanda-tanda kamar penginapan backpacker,  dengan ranjang tingkat (bunk bed)  terbuka seperti di barak. Ruang utama Woodlot Hostel ini malah mirip koridor di sebuah perpustakaan dengan lemari-lemari kayu besar.  Dan siapa nyana,  di 'dalam' lemari kayu itulah kita tidur. Ya, di Woodlot bunkbed-nya 'ditanam' dalam lemari dua rak. Menjadikannya sebuah kompartemen atau "kapsul".

Satu unit kompartemen dengan bantal yang nyaman, selimut, dua hanger, ukuran lega dan lampu di dalam | Foto: Rifki Feriandi
Satu unit kompartemen dengan bantal yang nyaman, selimut, dua hanger, ukuran lega dan lampu di dalam | Foto: Rifki Feriandi
Menurut Ivan Saputra,  owner,  Woodlot Hostel mengambil konsep penginapan kapsul di Jepang dan ide utama dari backpacker hostel di Singapura.

Beberapa hal yang keren di lantai dua ini adalah:

  • pemakaian material kayu yang membuat kesan hangat
  • kompartemen lega untuk ukuran orang Indonesia, termasuk untuk berdua si Ayah dan si Ade (usia delapan tahun). FYI, seperti hostel backpacker lainnya, satu ranjang hanya diperuntukan bagi satu orang dewasa. Anak berusia >10 tahun harus di ranjang terpisah
  • kompartemennya juga cukup tinggi, terasa tidak sumpek

Suasana di dalam kompartemen jika ditutup. Lega. Anak di bawah sepuluh tahun bisa masuk. DI atas itu? Ranjang sendiri lah. Itu aturannya | Foto: Rifki Feriandi
Suasana di dalam kompartemen jika ditutup. Lega. Anak di bawah sepuluh tahun bisa masuk. DI atas itu? Ranjang sendiri lah. Itu aturannya | Foto: Rifki Feriandi
  • tiap kompartemen dilengkapi lampu samping di dalam dengan desain yang ditanam...keren
  • tiap kompartemen disediakan colokan listrik tersendiri
  • tiap kompartemen diberi tirai penutup, sehingga ada privasi
  • kompartemen atas diberi pagar pengaman

Tirai penutup untuk memberikan privasi, tangga rdan railing kayu sebagai pengaman | Foto: Rifki Feriandi
Tirai penutup untuk memberikan privasi, tangga rdan railing kayu sebagai pengaman | Foto: Rifki Feriandi
  • ada dua gantungan baju untuk digunakan buat baju-baju yang rapi
  • bantal yang tersedia nyaman, dan selimutnya bermodel seperti di hotel 

Colokan listrik dan lampu memudahkan untuk bekerja dalam privasi | Foto: Rifki Feriandi
Colokan listrik dan lampu memudahkan untuk bekerja dalam privasi | Foto: Rifki Feriandi
  • tiap kompartemen disediakan ruang penyimpanan bawaan yang cukup besar, yang berada di bawah ranjang bawah. Ruangan ini cukup besar untuk bisa menampung koper besar
  • terdapat dua tempat solat (muat tiga orang) di tiap lantai...ini keren

Karpet etnis di area tempat solat. Nomor-nomor
Karpet etnis di area tempat solat. Nomor-nomor
  • tersedia cermin di ujung tiap koridor untuk menjaga penampilan backpacker tetap kece
  • terdapat ruang 'keluarga' atau 'hall'  yang cozy, hangat, nyaman dan luas dengan tikar dan beberapa meja cocok untuk bekerja dan berinteraksi

Ruang
Ruang
  • cukup banyak pengatur udara yang membuat ruangan adem dan membuat kita cepat tertidur karena nyaman untuk menarik selimut

Bahkan toilet pun berdesain kayu | Foto: Rifki Feriandi
Bahkan toilet pun berdesain kayu | Foto: Rifki Feriandi
  • tersedia dua toilet dan tiga kamar mandi dengan interior dinding kayu
  • sabun dan sampo tersedia di tiap kamar mandi. Fyi, showernya berair dingin, tidak ada air panas. Reasonable sih untuk ukuran hostel murah. Bukankah buat backpacker, di gunung lebih dingin dibanding mandi air dingin di kota :)
  • ada jemuran handuk di dekat kamar mandi

Ruang
Ruang
Fasilitas lain yang diberikan adalah tersedianya wifi di tiap lantai. 

Di akhir Januari atau Februari, lantai 3 akan resmi dibuka. Lantai itu akan dikhususkan untuk tamu perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun