Faktor “I” terakhir ini sangat penting. Kedua faktor I di atas tidak akan efektif jika tidak ada informasi kepada masyarakat. Masyarakat butuh pemahaman tentang apa itu non-tunai, apa keuntungan, apa kemudahan dan segala hal positif yang berkaitan. Penjelasan tentang kebutuhan masyarakat dalam hal perpindahan dana secara cepat, aman dan efisien perlu lebih digaungkan. Juga jawabannya dalam bentuk program perbankan dengan berbagai fasilitas kemudahan dan semakin tiada batasnya. Informasi yang sesuai dengan budaya setempat akan sangat memudahkan gerakan ini berjalan, sehingga masyarakat nyaman untuk beralih tidak memegang uang dalam transaksi, bahkan untuk transasi mikro sekalipun. Penyediaan informasi sudah dilakukan dalam GNNT dengan kerjasama bersama Kompasiana dan Net.tv. Namun, ada baiknya juga GNNT mulai menggandeng dan memanfaatkan media televisi da rdio daerah yang sejatinya bisa menggapai pelosok lebih jauh.
Satu hal lain yang sangat perlu diperhitungkan dalam memberika informasi kepada masyarakat adalah bahwa Gerakan Non Tunaibukanlah untuk menghilangkan transaksi tunai, tetapi mengurangi transaksi tunai. Gerakan ini adalah untuk menuju Less Cash Society, bukan Cashless Society. Kejelasan ini diperlukan agar tidak ada kekhawatiran masyarakat traditional dengan perubahan gaya hidup dalam bertransaksi.
Bantuan Langsung Non-tunai
Di luar tiga “I” yang penting di atas, hal terakhir bisa jadi juga diperlukan: Bantuan Langsung. Kali ini bukan dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk lain untuk memperlancar transaksi non-tunai. Itulah BLNT : Bantuan lagsung non-tunai. Bantuan ini akan sangat membantu terlaksananya program ini. Bukan bantuan langsung untuk masyarakat miskin. Tetapi bantuk untuk “fakir pulsa”. Bantuan ini pun bukan dalam bentuk BPL - Bantuan Pulsa Langsung, melainkan justru memperbanyak area yang mendapatan sinyal secara wifi yang gratis. Wifie gratis di tempat-tempat umum sangat membantu masyarakat untuk beralih ke non-tunai. Bantuan seperti ini akan sangat membantu target konsumen, terutama generasi yang melek internet. Pilih lokasi yang strategis, seperti di perpustakaan umum atau mesjid atau taman-taman. Strategis dong, sambil meramaikan mesjid atau perpustakaan, juga membantu masyarakat beralih ke non-tunai. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.