Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika Transaksi Non Tunai Membuat Hidup Damai

5 Desember 2016   17:03 Diperbarui: 5 Desember 2016   17:20 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman berwifi di Bandung | Sumber: http://muhfauzanp.blogspot.co.id/2014/11/bandung-smart-city.html

Less cash, keren yes?

Dari aktivitas seperti di atas, praktis si Ayah sudah sangat mengurangi penggunaan uang tunai. Secara kasaran, diperkirakan paling tidak sudah terjadi penurunan intensitas si Ayah bersentuhan dengan uang kertas sekitar 60%. Sisa 40% mau tidak mau harus bertransaksi tunai, yang umumnya karena ketiadaan infrastruktur pembayaran. Berbelanja di pasar basah, beli bubur dan sejenisnya di abang penjual dorong. Juga sedekah ke pengemis. Bahkan, uang berbentuk koin pun si Ayah masih gunakan. Ini penting loh….buat pak Ogah J.

Dengan minimal 60% transaksi dilakukan non-tunai, sebanyak persentasi nominal itu pula si Ayah tidak menggunakan uang. Itu berarti, kemungkinan si Ayah mendapatkan uang palsu menjadi lebih sedikit. Bisa dibayangkan, jika potensi penggunaan non-tunai secara merata tinggi, maka penipu-penipu pembuat uang palsu akan gigit jari. Lha, peluang penyebaran uang palsunya kan menjadi berkurang. Di sini ktia bisa berkata “kacian deh lu”.

Juga, dengan melakukan transaksi non tunai, maka sebanyak nominal seperti itu pula uang kertas yang beredar berkurang. Artinya, si Ayah secara langsung membantu pemerintah mengurangi kebutuhan uang yang beredar.  Dari pengurangan kebutuhan uang beredar itu, maka pemerintah bisa mengurangi penarikan uang lusuh. In berujung menghemat biaya pencetakan uang baru. Juga menekan biaya handling (biaya pengelolaan) uang tunai . Artinya secara tidak langsung, si Ayah telah membantu pemerintah melakukan efisiensi keuangan negara. Aiiih. Si Ayah keren ya.

Less cash. Keren yes? Ting.

Tanpa dirimu, aku tak berarti

Pernah mendapatkan kutipan seperti ini?

Me without you is like….
 …facebook with no friends
 …youtube with no videos
 …and google with no results

Iyes. Tanpamu, aku tak berarti. Tanpamu, gerakan non tunai itu tidak berarti.

Iya. Kamu? Me? You? Warga yang berdomisili di Indonesia, desa maupun kota.

Apalah artinya seorang si Ayah sendirian dalam melakukan transaksi non tunai dalam aktivitas kesehariannya? Alangkah egoisnya si Ayah yang mendapatkan segala kemudahan dan manfaat transaksi non tunai itu tanpa mengajak-ajak yang lain? Alangkah teganya si Ayah mendapatkan diskon 50% potongan biaya atau mendapatkan kecepatan transaksi mendapatkan tiket kereta, sementara kawannya sabar mengantri seperti ular tak berbuntut? Kejam! J

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun