Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mahasiswa Ganteng ini Berhasil Turunkan 36kg Berat Badannya

12 Juli 2016   09:08 Diperbarui: 12 Juli 2016   10:44 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badannya tinggi. Wajahnya ditumbuhi jambang yang cukup kentara. Rambutnya yang lebat dibiarkan tidak beraturan. Penampilan fisik itu, ditambah dengan badan yang ramping memberi kesan keren anak muda ini. Bisa jadi orang sepintas menyangka cowok ganteng ini adalah foto model atau bintang iklan. Padahal, dia hanyalah mahasiswa semester lima di sebuah Universitas Negeri di Jawa Tengah sana. Siapa sangka bahwa beberapa tahun sebelumnya dia adalah seorang pria pemalu dengan badan yang besar dan berat yang mencapai 120 kg.

Yusuf, sekarang | Foto: Rifki Feriandi
Yusuf, sekarang | Foto: Rifki Feriandi
Masa lalu sebagai pelajaran

Namanya adalah Yusuf Adiwinata. Sampai dengan tiga tahun lalu, saat berusia 17 tahun, dia tumbuh sebagai seorang remaja berbadan subur. Yusuf merasakan cepatnya pertumbuhan badan sejak kelas 2 SD yang sangat bisa jadi disebabkan oleh nafsu makan yang sangat besar.

Sulit rasanya menahan keinginan untuk makan. Apa saja dimakan. Keinginan makan itu kapan saja  bisa muncul, tidak teratur. Dan hal itu diperparah dengan tidak adanya keinginan untuk berolahraga. Entahlah, apa karena kebanyakan makan membuat malas berolahraga atau sebaliknya jarang olah raga yang membuat nafsu makanku begitu besar”. Begitu ucapannya suatu saat kepada penulis, yang adalah pamannya.

Yusuf, saat SMA | Foto: Yusuf Adiwinata
Yusuf, saat SMA | Foto: Yusuf Adiwinata
Meski mencoba membawakan diri dengan santai, mau tidak mau bentuk badan yang besar itu tidak membuat dirinya nyaman. Ada perasaan malu, minder, merasa jelek, merasa berbeda, “aku lain dari temanku”, “aku tidak seperti temanku”, “aku tidak keren” jika bertemu dengan teman-temannya dengan perawakan yang “normal”. Begitu pun jika bertemu dengan keluarga besar. Kalimat-kalimat sederhana semacam “Iiih, gede amat. Sehat. Gemesin” yang sebenarnya berkonotasi manja saja sudah cukup membuat dirinya down.

Dengan perasaan seperti itu, maka apapun yang dilkatakan orang lain, dia menganggap segalanya sebagai sebuai hinaan, sebuah cemoohan. Pokoknya segala hal yang negatif. Dan hal itu diikuti dengan perasaan rendah diri yang amat besar. Dan ternyata hal itu berimbas cukup besar kepada perkembangan dirinya. Dia tumbuh sebagai seorang remaja yang kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri, pemalu dan inginnya selalu berada di “belakang” -  baik itu di balik orang lain, entah itu orang tua atau kakak, atau bahkan sekalian mengunci diri di kamar.

Meski membawakan diri dengan santai, tetap membuat Yusuf menjadi sosok pendiam | Foto: Yusuf Adiwinata
Meski membawakan diri dengan santai, tetap membuat Yusuf menjadi sosok pendiam | Foto: Yusuf Adiwinata
Titik Balik itu

There is always light end of the tunnel. Selalu ada cahaya di ujung terowongan

Titik balik bagi Yusuf adalah ketika tekad untuk berubah pun ternyata menemukan saat yang tepat. Itulah saat Yusuf bertemu dengan seorang teman bernama Aziz Arfri. Aziz bercerita bahwa dulu dia beratnya 110 kg dan memiliki masa lalu yang sama, yaitu banyak makan, kurang aktivitas dan bahkan menjadi bahan bully. Namun, Azis berhasil bertransformasi. Berat badannya turun dan akhirnya menjadi 70 kg dalam waktu cukup singkat, enam bulan.  Dan hasil itu dilakukan dengan usaha yang sungguh-sungguh, termasuk melakukan olahraga yang dia gemari yaitu basket, sepeda dan lari.

Aziz Afri – inspirator, sosok yang mengilhami Yusuf untuk menurunkan berat badan | Foto: Yusuf Adiwinata
Aziz Afri – inspirator, sosok yang mengilhami Yusuf untuk menurunkan berat badan | Foto: Yusuf Adiwinata
Proses menurunkan berat badan yang dia ceritakan benar–benar membuat Yusuf kagum dan membayangkan bagaimana jika dia berada di posisi Azis. Pasti senang.  Dulu dia dihina, sekarang dia dipuja”,demikian kata Yusuf.

“Kalo gua bisa, masa elu engga? Hahaha pasti bisa, asal ada usaha Suf”. Itu kata–kata Aziz, yang sekarang sedang menempuh pendidikan di daratan Eropa, yang menjadi motivasi dan cambuk untuk bisa menurunkan berat badan.

You are the light | Sumber: http://emilysquotes.com/
You are the light | Sumber: http://emilysquotes.com/
Proses transformasi

Banyak metoda mengurangi berat badan. Cara ampuh turun badan lah. Dapat six-pack dalam sekejap lah. Juga tawaran-tawaran lain dari fitness center yang menggiurkan bagi pendamba tubuh ideal. Namun, apa yang dilakukan Yusuf – mengikuti motivasi dari Azia, pada dasarnya sangat sederhana, yaitu hanya melakukan perubahan aktivitas dalam dua hal, makan dan olah raga.

Makan

Menjaga  apa yang disuapkan bukanlah perkara mudah. Jangan makan sembarangan pun ternyata susah untuk ukuran anak remaja seperti Yusuf. Apalagi makanan-makan  lezat siap saji yang dikenal dengan junk food amat mudah ditemui dan dicari.

“Yusuf kurangi makan nasi. “Kurangi”, dan bukannya “tidak”. Artinya, kebiasaan Yusuf makan nasi, sekarang tidak selalu harus nasi. Bahkan terkadang Yusuf makan lauknya saja. Karena yang dirasakan kalau makan nasi  adalah badan menjadi lemas dan berakibat malas pula untuk melakukan aktivitas apapun. Ujung-ujungnya adalah menguap, mengantuk, dan …. tidur. Enak sih tidur itu, tapi ya efeknya yang jelek”.

Perbanyak makan sayuran | Foto: http://4.bp.blogspot.com
Perbanyak makan sayuran | Foto: http://4.bp.blogspot.com
Sebagai gantinya, Yusuf makan lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran. Tidak mudah memang, tetapi karena dengan niat kuat kita akan bisa menjalaninya.

Selain itu Yusuf pun mengatur jam makan, terutama makan malam yang diganti menjadi makan sore. Jadi, makan terakhir kali tiap hari adalah sebelum Maghrib. Hal ini ternyata cukup berpengaruh kepada kondisi tubuh saat berangkat tidur, sehingga makanan mempunyai waktu yang cukup untuk diserap tubuh sebelum beristirahat. Jadinya tidak ditumpuk sebagai lemak. Terkadang, Yusuf coba juga mengganti makan pagi dengan minum susu, dan siangnya baru makan berat.

Di samping makan, Yusuf pun memperbanyak minum. Minum air putih yang cukup tiap hari, akan memperlancar peredaran darah dan terdistribusinya zat makanan ke seluruh tubuh.

Lebaran dengan berlimpah makanan sudah usai. Momentum yang tepat untuk memulai transformasi badan | Foto: Rifki Feriandi
Lebaran dengan berlimpah makanan sudah usai. Momentum yang tepat untuk memulai transformasi badan | Foto: Rifki Feriandi
Satu lagi kunci keberhasilan program mengatur suapan itu selain konsistensi. “Jangan Mengeluh”, menurut dia. Dan tidak lupa juga tips dari Azia: "kalau lagi main keluar sama temen jangan bawa duit, karena ntar pasti jajan mulu dan ujung ujungnya ngemil/makan".

Olah Raga

Apa yang dilakukan Yusuf dalam melakukan proses penurunan berat badan sepertinya sederhana. Olahraga yang dilakukannya pun bukanlah olahraga yang ribet. Setiap seminggu sekali atau dua kali, Yusuf jogging, baik itu di mulai dari sekolahnya di Al-Azhar BSD sampai ke Teras Kota, atau jogging di Taman Kota. Biasanya Yusuf jogging berlima bersama teman–temannya.

Yusuf dan teman-temannya disela olahraga | Foto: Yusuf Adiwinata
Yusuf dan teman-temannya disela olahraga | Foto: Yusuf Adiwinata
Sebenernya setiap olahraga itu bagus, tetapi mungkin jogging salah satu olahraga yang menurut saya menarik dan paling enak. Kalau untuk pemula bisa nerapin jalan santai dulu selama 2 menit,trus dilanjutkan dengan jogging sekitar 1 menit, agar jantung terbiasa dengan irama cepat saat berolahraga nantinya”, begitu kata Yusuf.

Minggu–minggu berikutnya, porsi olahraganya ditambah, yaitu sehabis jogging lalu balik ke sekolah dan bermain basket, sepakbola atau olahraga apa aja yang bisa dilakuin untuk menambah porsi olahraga.

Jogging, basket, main bola, apa saja yang penting fun | Foto: Yusuf Adiwinata
Jogging, basket, main bola, apa saja yang penting fun | Foto: Yusuf Adiwinata
Selain itu, Yusuf pun mengikuti aktivitas lain yang dilakukan bersama teman-temannya. Aktivitas baru yang saat itu sedang happening, yaitu seni beladiri Muay Thai. Olahraga ini menggunakan seluruh anggota tubuh sehingga sangat efektif jika ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Yusuf melakukan aktivias Muay Thai setiap seminggu sekali sampai tiga kali. Latihan yang diberikan sangat berat, tetapi disitu justru tantangannya. Dan “karena barengan teman-teman, Yusuf tidak merasa bosan”.

Untuk orang yang jarang olahraga, Muay Thai termasuk lumayan agak berat. Soalnya untuk pemanasannya saja dibutuhkan skipping (lompat tali) kira – kira sekitar 5 – 15 menit tergantung kebutuhan perorangan. Dilanjutkan dengan peregangan bagian bagian tubuh seperti tangan, kaki, pinggang, dan masih banyak lagi. Pemanasan harus dilakukan secara berurutan dan benar agar saat latihan tidak terjadi cedera.

Latihan bersama teman akan menghindari kebosanan | Foto: Yusuf Adiwinata
Latihan bersama teman akan menghindari kebosanan | Foto: Yusuf Adiwinata
Biasanya selepas itu, kita disuruh memakai sarung tinju, dan nanti pelatih akan memberika instruksi apa yang selanjutnya kita lakukan. Pelatih biasanya memberikan arahan untuk melakukan gerakan pukulan, tendangan, tangkisan, dan masih banyak lagi. Karena Muay Thai menggunakan hampir semua bagian tubuh seperti siku, tangan, kaki, paha, betis, olahraga ini akan terasa sangat melelahkan bila tubuh tidak terbiasa. Tapi jangan khawatir, pelatih biasanya akan mengetahui kalau kita masih pemula dan akan memberikan porsi latihan yang sesuai kemampuan kita. Dan selalu ada jeda untuk beristirahat. Setelah selesai latihan yang bisa menghabiskan kira kira sekitar 1.30 – 2 jam, selalu ada pendinginan agar tubuh tidak terjadi cedera

Muay Thai juga menambah kepercayaan diri dan menjadi faktor sukses turun berat badan | Foto: Yusuf Adiwinata
Muay Thai juga menambah kepercayaan diri dan menjadi faktor sukses turun berat badan | Foto: Yusuf Adiwinata
Kunci kesuksesan

Salahs atu pengalaman yang paling Yusuf ingat adalah di awal dapat menurunkan berat badan hingga 1 – 4 kg hanya dengan menikmati proses tersebut. Pokoknya dalam diet dan olahraga, jangan terlalu berharap pengen langsung turun, tetapi kita harus menikmati setiap prosesnya dan berpikir positif. Dalam artian, kita berolahraga dan menjaga asupan bukan untuk menyiksa atau merugikan diri kita. Jangan terlalu di rasa–rasain capek dan bosennya. Yang penting kita percaya bahwa apa yang sedang kita lakukan adalah sebuah proses menuju  hidup yang lebih baik ,yaitu untuk mendapatkan tubuh yang lebih bugar dan sehat”. Begitu jawaban Yusuf ketika ditanya apa kunci sukses turun berat badannya.

Penulis bersama Yusuf (kiri) dan kakaknya, Muhamad Rasyid (kanan) | Foto: Rifki Feriandi
Penulis bersama Yusuf (kiri) dan kakaknya, Muhamad Rasyid (kanan) | Foto: Rifki Feriandi
Dapat disimpulkan dari obrolan dengan Yusuf, beberapa hal yang menjadi kunci kesuksesan:
  • Fokus bagaimana caranya HIDUP SEHAT, bukan TURUNIN BERAT BADAN
  • Tidak ada yang instan, jangan terlalu berharap ingin langsung turun berat badan dalam sekejap.
  • Nikmati setiap usaha dan langkah. Jangan terpaku dalam memonitor pencapaian. Jangan sebentar-sebentar cek timbangan. Leave it. Enjoy it
  • Lakukan dengan fun. Lakukan kegiatan yang menyenangkan, menggembirakan dan gue banget. Jika tidak punya kegiatan, buatlah atau ikutlah kegiatan orang lain. Lakukanlah dengan sadar dan santai. Santai dalam artian menikmati setiap aktivitas yang dilakukan.
  • Bersama teman. Lari seorang diri akan terasa lebih capai dibanding lari bersama teman. Berolahraga bersama teman-teman selain akan seru, juga capeknya tidak terasa. Juga intensitas olahraga bisa dengan gampang ditingkatkan.
  • Serius. Serius kan tidak berarti wajah tegang tanpa senyum. Agar hasil usaha kita optimun dan terlihat, maka gerakan olahraga yang dilakikan pun harus serius atau sepenuh hati. Hasil dari gerakan sepenuh hati adalah keluarnya keringat yang deras. Kerahkan segala kemampuan. Jangan nodai dengan kemalasan.

Penulis bersama Yusuf dan sepupunya (yang adalah puteri-puteri penulis) | Foto: Rifki Feriandi
Penulis bersama Yusuf dan sepupunya (yang adalah puteri-puteri penulis) | Foto: Rifki Feriandi
Kuatkan niat. Segala sesuatu tergantung niat. Jika niatnya setengah-setengah, maka hasilnya pun bantat alias setengah-setengah. (Kalau bolu bantat buatan ibu sendiri masih terasa enak dimakan, lha kalo usaha menguruskan badan bantat atau setengah2, ya ujungnya gak puguh: turun lalu naik, turun lagi, naik lagi. Lama-lama seperti Tante Syahrini...turun naik turun naik, cantik..cantik....  – penulis)

Mulai kurus

Setahun sejak proses dimulai, saat Yusuf naik ke kelas 3 SMA, dia mulai merasakan tubuh yang lebih enteng dan berat sudah menjadi 97 kg. Berat badannya mulai turun kembali beberapa bulan setelah awal kenaikan kelas, menjadi 92. Lalu, di akhir kelulusan kelas 3, olahraga sudah menjadi suatu kegiatan yang wajib Yusuf lakukan, terutama lari. Hasilnya di awal menginjak universitas berat badan Yusuf menjadi 84kg. Itu berarti, sekitar dalam dua tahun, berat badan Yusuf berkurang sebanyak 36 kg, dari 120kg menjadi 84 kg. Ukuran baju yang sebelumnya XXL, berubah menjadi L, kadang ada juga yang M. Ukuran celana yang sebelumnya 42, sekarang menjadi 34.

“Saya sangat bersyukur karena semua perjuangan saya Alhamdulillah membuahkan hasil.

USAHA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASILNYA.”

Usaha tidak akan mengkhianati hasilnya | Foto: RIfki Feriandi
Usaha tidak akan mengkhianati hasilnya | Foto: RIfki Feriandi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun