Banyak metoda mengurangi berat badan. Cara ampuh turun badan lah. Dapat six-pack dalam sekejap lah. Juga tawaran-tawaran lain dari fitness center yang menggiurkan bagi pendamba tubuh ideal. Namun, apa yang dilakukan Yusuf – mengikuti motivasi dari Azia, pada dasarnya sangat sederhana, yaitu hanya melakukan perubahan aktivitas dalam dua hal, makan dan olah raga.
Makan
Menjaga apa yang disuapkan bukanlah perkara mudah. Jangan makan sembarangan pun ternyata susah untuk ukuran anak remaja seperti Yusuf. Apalagi makanan-makan lezat siap saji yang dikenal dengan junk food amat mudah ditemui dan dicari.
“Yusuf kurangi makan nasi. “Kurangi”, dan bukannya “tidak”. Artinya, kebiasaan Yusuf makan nasi, sekarang tidak selalu harus nasi. Bahkan terkadang Yusuf makan lauknya saja. Karena yang dirasakan kalau makan nasi adalah badan menjadi lemas dan berakibat malas pula untuk melakukan aktivitas apapun. Ujung-ujungnya adalah menguap, mengantuk, dan …. tidur. Enak sih tidur itu, tapi ya efeknya yang jelek”.
Selain itu Yusuf pun mengatur jam makan, terutama makan malam yang diganti menjadi makan sore. Jadi, makan terakhir kali tiap hari adalah sebelum Maghrib. Hal ini ternyata cukup berpengaruh kepada kondisi tubuh saat berangkat tidur, sehingga makanan mempunyai waktu yang cukup untuk diserap tubuh sebelum beristirahat. Jadinya tidak ditumpuk sebagai lemak. Terkadang, Yusuf coba juga mengganti makan pagi dengan minum susu, dan siangnya baru makan berat.
Di samping makan, Yusuf pun memperbanyak minum. Minum air putih yang cukup tiap hari, akan memperlancar peredaran darah dan terdistribusinya zat makanan ke seluruh tubuh.
Olah Raga
Apa yang dilakukan Yusuf dalam melakukan proses penurunan berat badan sepertinya sederhana. Olahraga yang dilakukannya pun bukanlah olahraga yang ribet. Setiap seminggu sekali atau dua kali, Yusuf jogging, baik itu di mulai dari sekolahnya di Al-Azhar BSD sampai ke Teras Kota, atau jogging di Taman Kota. Biasanya Yusuf jogging berlima bersama teman–temannya.