[caption caption="Bu Pat, mantan Ketua Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia | Foto: Gaper Fadli"]
Selain Bu Pat, Dissa pun terhubung dengan pakar-pakar bahasa isyarat, seperti Bu Pingkan “Pingky: Carolina Rosalie Warouw, Ketua Inasli – Indonesian Sign Language Interpreter dan Bu Sasanti T Soegiharto, juga seorang Sign Language Interpreter yang juga Instructor for English writings for preoffessional. Kedua ibu sering kita lihat di teve sebagai penerjemah pada acara berita.
[caption caption="Penulis bersama Bu Pinky (ka) dan Bu Sasanti (ki), dua Sign Language Interpreter senior | Foto: Gaper Fadli"]
Eksekusi
Dalam pelaksanaan idenya, Dissa didukung oleh Bu Pat dalam menemukan talent-talent tuna rungu yang mendukung suksesnya operasional bisnis kafenya. Ada lima orang kru tunarungu yang membantu Dissa untuk mengelola kafe, termasuk Frisca sebagai juru masak. Untuk melengkapi bisnisnya, Dissa pun melengkapi kafe dengan workshop untuk para tunarungu, di mana hasil kerajinannya pun – berupa kain batik dan kerajinan tangan lainnya – dijual di kafe tersebut. Di area workshop ada Santi, deaf yang pandai menjahit.
[caption caption="Dissa bersama tim pengelola kafe | Foto: Gaper Fadli"]
[caption caption="Dissa bersama Santi dari bagian workshop | Foto: Gaper Fadli"]
Sosialisasi
Sebuah kegiatan mungkin tidak akan begema luas jika tidak disosialisasikan. Apalagi jika kegiatan itu berupa kegiatan sosial, yang mana memiliki tujuan lain yaitu sebagai pemberdayaan. Termasuk dalam “tujuan lain” itu adalah penyadaran tentang ketidakmengertian, dan pelurusan sebuah ketidakpahaman. Di sinilah sebuah media memegang peranan. Dan di era kini, peranan itu bisa aktif dilakukan oleh media sosial.
[caption caption="Foto bersama empat "pilar" berdayakan tuna rungu | Foto: Gaper Fadli"]
Komunitas Ketapels – Kompasianer Tangsel Plus – sebagai sebuah komunitas di bawah naungan Kompasiana – Kompas, melihat hal ini sebagai sebuah area dimana para anggotanya bisa berkontribusi aktif dalam kegitan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai komunitas dengan aktifitas menulis, Ketapels mencoba bersinergi dengan Fingertalk dalam hal mensosialisasikan kegiatan-kegiatan sosial bermanfaat, termasuk membuka wawasan masyarakat tentang ketunarunguan. Karenanya, Ketapels sangat menyambut ajakan dan undangan dari Fingertalk dalam acara memperingati ulang tahun pertama Fingertalk – Deaf Cafe.