Informasi
Satu yang rasanya kurang dalam Kompasianival ini adalah mengenai informasi. Rasanya tidak saya lihat sebuah papan berisi informasi jadwal acara hari itu. Juga saya tidak mendapatkan informasi keamanan yang biasanya dilakukan di setiap awal acara “Anda sedang berada di lantai sekian. Toilet di sebelah ini. Musola di lantai itu. Dalam kondisi kebakaran bla…bla….bla… dalam kondisi gempa bla…bla…bla….
Admin
Menyenangkan melihat Bang Isjet dan Kang Pepih banyak membaur dengan para Kompasianer. Namun, mungkin boleh juga jika pihak Admin mempunyai stand / booth sendiri yang setidaknya berisi foto-foto para admin. Jika pun para adminnya sedang berbaur, ada baiknya ada setidaknya satu orang yang stand by sehingga para Kompasianer yang ingin “berkonsultasi” atau “berkeluh kesah” bisa diterima dengan baik.
Juga di dalam acara, saya rasanya akan merasa lebih bangga jika Admin seperti Mas Isjet lebih banyak muncul di panggung, seperti pada saat menyerahkan kenang-kenangan kepada Pak JK. Bener loh Mas, apapun pendapat Kompasianer tentang Admin, kemunculan Mas Isjet di panggung bisa memberi sebuah pesan bahwa Mas Isjet bisa dibanggakan. (Meski sebagai kompasianer kita suka ngeyel, pada dasarnya kita ini baik hati dan baik budi loh)
Waktu
Di dua Kompasianival yang saya ikuti, yaitu tahun ini dan tahun lalu, saya tidak mengikuti acara sampai selesai. Jika saya datang jam 9.30 atau 10 – seperti tercantum dalam undangan, saya paling bertahan sampai jam 2 atau 3 sore. Selain karena kebutuhan memberikan waktu buat si kecil – setelah seharian pergi pagi pulang petang – juga karena terkadang saya berpikir “mau ngapain lagi nih gue?”.
Mungkin acara satu hari saja – mulai jam 9.30 sampai jam 5 sore sudah cukup. Dan sepertinya juga program-program yang ada bisa dimampatkan, dengan waktu tunggu yang tidak terlalu lama dari satu program ke program lainnya.
Dengan waktu pelaksanaan yang singkat dan padat, bisa jadi akan menarik kedatangan rekan-rekan Kompasianer dari daerah lain yang bisa pergi pagi hari dan malam harinya sudah bisa langsung balik ke daerah asal – tidak memerlukan akomodasi lagi. Dan terbayang pula kan – mudah-mudahan tidak ada yang mengalaminya – jika ada yang nyeletuk “ini Kompasianer gak pada mandi sore gitu”.
Lagi pula, sebenarnya bathin para Kompasianer yang pulang duluan pun berkata bahwa mereka ingin hadir sampai tuntas, dan mengetahui siapa yang menjadi Kompasianer of The Year dan Kompasianer terfavorit – selain tentunya mengharapkan ….DOOR PRIZZE.
Konsumsi