Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Bu Minah dan Refleksi Kasih Ibu Tak Berujung

7 Mei 2011   16:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:58 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan jawabnnya cukup mengharukan. 'Dia tahu ibu-bapaknya kali dari baunya'. (Sekarang saya berpikir jika pertanyaan itu mungkin agak menohok atau menyakitkan, tapi saat itu saya hanya penasaran).

'Apa sudah dibawa ke dokter?'

Ternyata setelah fisik dan kesehatan Iwan bertambah buruk, Bu Minah membawa Iwan ke RS Cipto, yang lalu akhirnya harus mendapatkan perawatan.

'Dua minggu sekali Om'

Saya langsung tertegun. Masya Allah, dua minggu sekali. Berapa besar biayanya yang harus disiapkan.

'Ditanggung pemerintah Om. Ya, kalo seperti saya gini mah, harus berani malu jadi orang miskin. Ke Cipto pakai kartu miskin kelurahan. Yang sekarang sering repot nyari uang untuk ongkos saja ke Cipto'.

'Ibu, ibunya Iwan? Bapaknya masih ada?'

'Ada Om. Yah, kerja begitu Om. Di Glodok. Jualan kaset yang sepuluh ribu tiga'.

Saat itu Iwan tambah gelisah. Lalu dengan sok tahu saya berkata 'Kayaknya Iwan bosen ya Bu?'

Jawaban Bu Minah cukup mengagetkanku.

'Bukan om. Dia lagi senang, senang karena naik mobil'. Sebuah jawaban yang begitu menyentuh nurani, apalagi diutarakan oleh Bu Minah dengan wajah berseri seorang ibu yang sedang melihat anaknya yang cacat fisik dan mental sedang menikmati kesenangan dan kebahagiaan. Kebahagiaan yang hanya bisa dibaca oleh seorang ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun