Mohon tunggu...
Rifki Ahmad
Rifki Ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hobi olahraga Konten olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teladan Kisah Nabi Nuh As

28 Januari 2023   21:05 Diperbarui: 28 Januari 2023   21:16 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah sekian lama berdakwah dan dengan berbagai macam cara serta ketabahan dan kesabaran menghadapi kaumnya, namun sebagian besar kaumnya tetap saja menolak untuk menerima seruan dan dakwah beliau kecuali hanya beberapa gelintir saja yang menerima dakwahnya. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." (QS. Hud: 40) Puncaknya adalah ketika kaumnya merasa bosan dengan seruan Nabi Nuh, lalu mereka meminta Nabi Nuh membuktikan kebenaran apa yang dia serupakan berupa sesuatu yang dapat mereka saksikan dengan nyata. 

Mereka berkata "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah membantah kami, dan telah sering bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar." (QS. Hud: 32) Nabi Nuh tidak serta merta memenuhi tuntutan mereka, sebab dia menyadari bahwa tidak ada mukjizat yang dapat dia lakukan sendiri kecuali jika Allah memberikannya. 

Karena Dialah Tuhan, tidak ada sesuatu pun yang mampu mengalahkannya. Jika Dia menghendaki sesuatu, cukup bagi-Nya berkata "Kun", maka sesuatu itu akan terwujud seketika. Allah juga menghibur Nabi Nuh agar tidak gundah terhadap apa yang diperbuat kaumnya, karena pertolongan Allah akan segera datang.

Allah memerintahkan untuk berdo’a ketika memulai sebuah aktivitas agar semua baik dan diberkahi serta beakibat baik. Seperti ya Allah ajarkan kepada Nabi Nuh as, Allah berfirman “ Naiklah kamu semua kedalamnya ( perahu ) dengan menyebut Nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya perahu, ( QS Nuh ayat 42 ).

Setelah Allah benar-benar mendatangkan siksa, Allah mengirimkan hujan dari langit yang belum pernah dikenai bumi sebelumnya, juga tidak akan pernah diturunkan lagi sesudahnya. Hujan turun deras laksana air yang keluar dari mulut geriba. Allah juga memerintahkan bumi untuk memancarkan air dari segala penjuru. 

Diriwiyatkan dalam riwayat ahli kitab bahwa Allah berfirman kepada Nuh keluarlah dari perahu, keluarkan pula istri, anak-anakmu, para istri anak-anakmu dan seluruh hewan yang ada bersamamu supaya semua berkembang dan menjadi banyak di bumi.

banjir ini merata di seluruh permukaan bumi dan Allah tidak menyisakan seorang kafirpun, sebagai jawaban atas do’a Nabi Nuh yang dikuatkan dengan pertolongan dan terjaga dari kesalahan serta dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun