Perbedaan tersebut terjadi bisa karena factor kedewasaan pemikiran. Jika sepasang tidak memeiliki pemikiran dewasa tentu argumentasi yang satu selalu dibantah dengan yang lain. Jika hanya salah satu yang memiliki kedewasaan pemikiran, tentu tidak selamanya dia tertekan dengan selalu bersabar, tinggal menunggu bom waktu saja kapan meledaknya namun bagi mereka yang memiliki kedewasaan pemikiran keduanya, pasti setiap masukkan selalu diterima meskipun benar atau salah bisa dipertimbangan dan dibicarakan baik-baik.
Menikah itu perlu menyiapkan tabungan finansial untuk hidup kedepan, menyiapkan tempat tinggal untuk menjalani hidup Bersama, bukan berarti tempat tinggal ini harus beli, bisa juga kontrak/sewa rumah, karena tak selamanya setelah menikah kita ber"suaka" di rumah orang tua atau mertua. Setelah menikah diharapkan kita menjadi pribadi yang mandiri, tidak tergantung pada orang tua, karena sampai kapan orang tua akan menemanimu diujung usianya yang semakin renta.
Menikah itu bukan tentang mereka, bukan tentang siapa, bukan sebatas pertanyaan kapan? Menikah itu tentang lubuk dasar di hatimu, apakah sudah siap dan pantas untuk kejenjang pernikahan hidup Bersama dalam susah maupun suka selamanya...
To Be Continued....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H