Mohon tunggu...
Rifki Ramadhan
Rifki Ramadhan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Membaca dan Menulis. Saya percaya ada hubungan sebab-akibat di antaranya. Sehingga saya yang cinta Membaca ini, merasa wajib untuk menggauli Menulis pula.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jenderal-Jenderal

27 Juni 2010   03:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang biarlah Demokrasi bekerja. Memang inilah tujuan Montesquieu menggagas Trias Politica, agar ada "separations of powers" dalam penyelenggaraan negara, kerja Eksekutif diawasi Legislatif.

Lalu bagaimana nasib 2 Jenderal andalan Presiden? Mereka masih berstatus saksi. Hanya, masyarakat kadung terhasut, mungkin Macbeth yang menghasut. Image mereka sebagai birokrat kalangan profesional yg bersih dan reformis mulai memudar. Bagaimanapun, sebagai 2 tokoh penting dalam memutuskan penyelamatan Century, mereka kudu bertanggung jawab atas tindakannya.

Karena 2 Jenderal itu bukan Mesiah ataupun Nabi seperti Daud. Dimana Daud sebagai Nabi, punya Legitimasi Religius, pembenaran atas apa yg telah ia perbuat. Walaupun tindakannya salah dan melampaui batas penilaian moral. Ia utusan Tuhan. Karenanya Ia mampu, kalau Ia mau, dengan berdalih apa yg dilakukannya sudah kehendak Tuhan.Sementara 2 Jenderal itu, mereka bukan siapa-siapa. Hanya Jenderal-Jenderal yang, mungkin, akan menjadi tumbal Jenderal Macbeth dalam usahanya memperoleh Takhta dan Kekuasaan.

P.S: Di post kan pada 16 January 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun