Dalam Program ini kelompok bekerjasama dengan pihak Posyandu dan dibimbing Tik Kesehatan dari Puskesmas. Hasil screening yang dilakukan pada 40 anak,terdapat 29 anak yang normal, 7 anak yang mengalami gangguan stunting dan 4 anak yang mendekati tidak normal, Â hasil pengkajian diberikan pada Tim Kesehatan Puskesmas untuk ditindaklanjuti dalam pemberian intervensi bagi anak-anak yang mengalami gangguan.Â
Setelah melakukan screening Kelompok 100 mengadakan sharing knowledge pada ibu-ibu tentang pentingnya asupan gizi, terutama pada anak. Setelah acara sharing dilanjutkan dengan demonstrasi masak dengan memanfaatkan bahan alam untuk meningkatkan gizi keluarga.
Dalam Program ini kelompok bekerjasama dengan pihak Posyandu dan dibimbing Tik Kesehatan dari Puskesmas. Hasil screening yang dilakukan pada 40 anak,terdapat 29 anak yang normal, 7 anak yang mengalami gangguan stunting dan 4 anak yang mendekati tidak normal, Â hasil pengkajian diberikan pada Tim Kesehatan Puskesmas untuk ditindaklanjuti dalam pemberian intervensi bagi anak-anak yang mengalami gangguan.Â
Setelah melakukan screening Kelompok 100 mengadakan sharing knowledge pada ibu-ibu tentang pentingnya asupan gizi, terutama pada anak. Setelah acara sharing dilanjutkan dengan demonstrasi masak dengan memanfaatkan bahan alam untuk meningkatkan gizi keluarga.
Selain memberikan pelatihan dan melakukan screening,Pmm kelompok 100 juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi seimbang untuk anak-anak. Edukasi ini dilakukan melalui penyuluhan, diskusi kelompok, dan pembagian materi edukatif yang dirancang khusus untuk mudah dipahami oleh masyarakat,selain itu Pmm Kelompok 100 juga bekerja sama dengan perangkat desa seperti bapak Rt/Rw dan organisasi lokal untuk memastikan program ini berjalan secara masif dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berlanjut bahkan setelah Pmm kelompok 100 menyelesaikan masa baktinya di Desa Tegalsiwalan.
  Melalui program ini,Pmm kelompok 100 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam penurunan angka stunting di Desa Tegalsiwalan. Dengan memanfaatkan kearifan lokal seperti jagung, program ini tidak hanya meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dengan mengedepankan produk pangan yang sudah dikenal oleh masyarakat setempat Khususnya di desa tegalsiwalan.
  Program ini juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara kelompok mahasiswa, tim kesehatan, dan masyarakat lokal dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Semoga upaya Pmm kelompok 100 dapat terus memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi program-program lain di seluruh Indonesia..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H