Mohon tunggu...
Rifkhy Rumatella
Rifkhy Rumatella Mohon Tunggu... Programmer - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Stunting di Desa Tegalsiwalan dengan Kearifan Lokal Bersama PMM UMM Kelompok 100

3 September 2024   04:18 Diperbarui: 3 September 2024   04:47 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dokumen pribadi Penyuluhan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) UMM bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan masalah yang didapat saat survey lokasi. Kegiatan PMM ini dalam naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang UMM, dimana Lilis Setyowati M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL). Dalam kegiatan PMM UMM kelompok 100  terdiri dari mahasiswa Fikes/ilmu keperawatan), Fakultas Teknik/Teknik Industri dan Fakultas Tehnik/Teknik informatika).

   Tema yang diusung dalam PMM UMM kelompok 100 "Optimalisasi Penurunan Kasus Stunting Dengan Kearifan Lokal di Desa Tegalsiwalan" di mana desa Tegalsiwalan, yang terletak di Kabupaten Probolinggo, adalah salah satu desa yang juga menghadapi tantangan ini. Namun, berkat inisiatif dan kerja keras kelompok PMM 100, harapan untuk menurunkan angka stunting di desa ini semakin nyata

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Tahap screening mencegah stunting bersama Tim kesehatan desa Tegalsiwalan 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Tahap screening mencegah stunting bersama Tim kesehatan desa Tegalsiwalan 

Sebelum memulai program, Pmm kelompok 100 bekerja sama dengan tim kesehatan Desa Tegalsiwalan untuk melakukan screening terhadap anak-anak. Screening ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko mengalami stunting serta memberikan intervensi dini. Proses screening meliputi :

  1. Pengukuran Tinggi dan Berat Badan.

  2. Penilaian Indeks Massa Tubuh (IMT).

  3. Pemeriksaan Lingkar Kepala.

  4. Pengukuran Lingkar Lengan Atas.

  5. Pengukuran Lingkar Kaki.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Sreening mendeteksi Stunting
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Sreening mendeteksi Stunting

Dalam Program ini kelompok bekerjasama dengan pihak Posyandu dan dibimbing Tik Kesehatan dari Puskesmas. Hasil screening yang dilakukan pada 40 anak,terdapat 29 anak yang normal, 7 anak yang mengalami gangguan stunting dan 4 anak yang mendekati tidak normal,  hasil pengkajian diberikan pada Tim Kesehatan Puskesmas untuk ditindaklanjuti dalam pemberian intervensi bagi anak-anak yang mengalami gangguan. 

Setelah melakukan screening Kelompok 100 mengadakan sharing knowledge pada ibu-ibu tentang pentingnya asupan gizi, terutama pada anak. Setelah acara sharing dilanjutkan dengan demonstrasi masak dengan memanfaatkan bahan alam untuk meningkatkan gizi keluarga.

 Sumber Gambar : Dokumen peribadi pengelolaan jagung sebagai nutrisi
 Sumber Gambar : Dokumen peribadi pengelolaan jagung sebagai nutrisi

Dalam Program ini kelompok bekerjasama dengan pihak Posyandu dan dibimbing Tik Kesehatan dari Puskesmas. Hasil screening yang dilakukan pada 40 anak,terdapat 29 anak yang normal, 7 anak yang mengalami gangguan stunting dan 4 anak yang mendekati tidak normal,  hasil pengkajian diberikan pada Tim Kesehatan Puskesmas untuk ditindaklanjuti dalam pemberian intervensi bagi anak-anak yang mengalami gangguan. 

Setelah melakukan screening Kelompok 100 mengadakan sharing knowledge pada ibu-ibu tentang pentingnya asupan gizi, terutama pada anak. Setelah acara sharing dilanjutkan dengan demonstrasi masak dengan memanfaatkan bahan alam untuk meningkatkan gizi keluarga.

Sumber Gambar : Dokumen peribadi prangkat desa bapak Rt
Sumber Gambar : Dokumen peribadi prangkat desa bapak Rt

Selain memberikan pelatihan dan melakukan screening,Pmm kelompok 100 juga berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi seimbang untuk anak-anak. Edukasi ini dilakukan melalui penyuluhan, diskusi kelompok, dan pembagian materi edukatif yang dirancang khusus untuk mudah dipahami oleh masyarakat,selain itu Pmm Kelompok 100 juga bekerja sama dengan perangkat desa seperti bapak Rt/Rw dan organisasi lokal untuk memastikan program ini berjalan secara masif dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berlanjut bahkan setelah Pmm kelompok 100 menyelesaikan masa baktinya di Desa Tegalsiwalan.

   Melalui program ini,Pmm kelompok 100 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam penurunan angka stunting di Desa Tegalsiwalan. Dengan memanfaatkan kearifan lokal seperti jagung, program ini tidak hanya meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dengan mengedepankan produk pangan yang sudah dikenal oleh masyarakat setempat Khususnya di desa tegalsiwalan.

    Program ini juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara kelompok mahasiswa, tim kesehatan, dan masyarakat lokal dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Semoga upaya Pmm kelompok 100 dapat terus memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi program-program lain di seluruh Indonesia..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun