Mohon tunggu...
Rifka Syafina
Rifka Syafina Mohon Tunggu... Lainnya - content creator

telah menjadi content creator bidang ekonomi dan keuangan sejak 2020.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ini Dampak yang Terjadi Bila Kerja Sama dari Bank Indonesia untuk Sistem Pembayaran ASEAN Terwujud!

8 Juni 2023   22:13 Diperbarui: 8 Juni 2023   22:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang. Konon, ia bisa menjadi pemecah, atau pemersatu.

Dalam kasus ini, lihatlah bagaimana uang atau sistem pembayaran yang praktis, dapat menyatukan kita semua. Khususnya, warga negara anggota ASEAN.

"Nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 130 milliar USD di tahun 2025. Dan akan terus tumbuh mencapai 315 milliar USD di tahun 2030" begitu ucap presiden kita, Pak Joko Widodo, saat Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di JCC Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Lantas, bagaimana kita bisa mewujudkan proyeksi itu?

Indonesia sedang berusaha untuk menjadi pemain utama dalam industri ekonomi digital. Salah satunya dengan meluncurkan fitur QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang kini sudah bisa digunakan di negara ASEAN yang lain seperti Thailand dan Malaysia. Kedepannya, Singapore dan Filipina akan menyusul. Bahkan Jepang pun juga sedang diusahakan agar bisa diberlakukan pembayaran QRIS disana.

Tak hanya membuat pembayaran menjadi lebih mudah, namun juga membuat kita tidak perlu repot lagi menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang negara lain ketika akan bepergian ke luar negeri.

Mata uang yang tadinya menjadi bagian dari identitas seorang warga negara, dan dalam beberapa kondisi menjadi dinding penghalang seseorang untuk bertransaksi dengan orang lainnya yang memiliki mata uang yang berbeda, kini sudah tidak lagi relevan.

Kerja sama yang dilakukan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS). Dan Bank of Thailand (BOT), berhasil menerjang dinding itu dan menjadikan sistem pembayaran QRIS menjadi pemersatu kita semua dalam bertransasi.

Kini, saat kamu berkunjung ke negara-negara tersebut, kamu sudah bisa jajan menggunakan sistem pembayaran QRIS lintas negara (cross-border payment) yang akan langsung mengkonversi rupiah kamu ke nilai mata uang negara yang kamu sedang kunjungi.

Hebatnya, sebaliknya pun berlaku.

Apabila orang asing berkunjung ke tanah air, mereka akan merasakan lebih mudah, cepat, dan transparan ketika mereka bisa menggunakan atau mengakses sistem pembayaran menggunakan QRIS ini.

Hal ini akan sangat menguntungkan sekali bagi para pelaku bisnis, terutama UMKM dan pelaku bisnis di e-commerce, juga tak lupa, dunia pariwisata.

QRIS yang bisa diberlakukan lintas negara Ini adalah wujud nyata implementasi dari G20 Roadmap for Enhancing Cross-Border Payments yang dilakukan oleh Indonesia dan sangat berdampak pada konektivitas antar negara yang diharapkan akan menjadi jauh lebih kuat.

Kedepannya, akan lahir juga BI Fast Payment, fitur yang akan memudahkan kita untuk melakukan aktivitas transfer lintas negara.

"Diawali dengan QRIS, ASEAN siap melakukan konektivitas sistem pembayaran. Pada 2024, BI Fast Payment dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran ke negara lain," kutip Dody dalam ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting di Nusa Dua, Bali, Senin (27/3)

Dengan begitu, maka konektivitas antar negara ASEAN akan lebih menguat lagi dan mendorong roda ekonomi berputar. Keterlibatan Indonesia yang besar dalam menciptakan konektivitas di antara negara-negara ASEAN membuat Indonesia memiliki kesan yang bagus, dapat diajak kerja sama yang baik, dan maju.

Ini juga membuat negara-negara ASEAN lebih tidak bergantung pada mata uang Dollar dalam bertransaksi antar negara.

Dan seperti pelajaran ekonomi dasar mengatakan; "Bahwa konektivitas, berarti produktivitas". Jadi konektivitas yang diharapkan terjadi ini, dapat menjadi kemungkinan untuk meningkatkan GDP masing-masing negara ASEAN yang ikut bekerja sama.

Karena kini dan kedepannya, uang dan sistem pembayaran, tidak lagi menjadi pemecah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun