Mohon tunggu...
Rifkal ArthaYuda
Rifkal ArthaYuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 keperawatan universitas muhammadiyah kalimantan timur

Aku ingin menulis di kanvas hatimu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Mahasiswa Keperawatan sebagai Representasi Hegemoni Kesehatan

9 Desember 2021   00:14 Diperbarui: 9 Desember 2021   00:24 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa keperawatan harus bisa bergerak secara dinamis dengan satu tujuan, yaitu menebarkan kebermanfaatan. Setelah pandemi yang cukup lama bergulir ini, mahasiswa keperawatan harus bisa menjadi representasi yang selalu bergerak secara konsisten di sektor kesehatan. Mahasiswa keperawatan harus bisa ambil andil utama jika ada permasalahan yang terjadi, jangan sampai mahasiswa keperawatan menjadi pengekor dan terus mengikuti arahan dari mahasiswa lintas prodi lain.

Pergerakan sekarang tidak bisa di inisiasi oleh individual. Dalam melakukan pergerakan, mahasiswa harus bisa mengumpulkan masa yang cukup banyak dan kalau bisa yang banyak agar suara ataupun narasi yang di lemparkan dapat terdengar kepada masyarakat ataupun sasaran terkait. 

Pergerakan tidak bisa dilakukan atas nama individu karena kalau hanya sendirian, mahasiswa akan terlihat seperti orang yang buang-buang waktu saja dan pasti tidak akan terdengar, maka dari itu perlu adanya wadah bagi mahasiswa untuk melontarkan ide maupun gagasannya agar narasi yang dibangun akan semakin kuat dan berdampak.

Kesehatan adalah sasaran utama mahasiswa keperawatan dalam bergerak, dengan segala kompetensi, pengalaman dan juga pengetahuan yang dimiliki, sebisa mungkin mahasiswa keperawatan dapat mengimplementasikannya, jangan sampai semua ilmu yang telah didapatkan itu di makan dan dinikmati sendiri, karena hal itu tidak menunjukan representasi wujud mahasiswa sebenarnya. 

Jika melihat di zaman sekarang, semua hal dapat menjadi viral dalam waktu yang sebentar, semua sudah tersusun sedemikian rupa di era disrupsi seperti sekarang ini. 

Dengan segala kemudahan ini, harapannya mahasiswa keperawatan bisa mengakumulasikan kemampuan yang dimiliki lalu disebarkan ke media sosial agar dapat diilihat oleh masyarakat.

Bersidkusi dengan stakeholder adalah salah satu cara terbaik agar segala aspirasi mahasiswa keperawatan bisa di dengar. Mahasiswa keperawatan harus bisa menjadi tonggak penyeimbang terkait kebijakan dari stakeholder seperti PPNI, KEMENKES, atau organisasi lain yang menjadi perhimpunan kesehatan, agar kebijkana tersebut dapat menyejahtererakan profesi ataupun masyarakat. 

Jika terlihat kebijakan yang tidak sesuai dengan cita-cita bangsa yaitu sejahtera rakyatnya, mahasiswa tidak boleh diam saja, mahasiswa harus bisa bergerak dan berdiiri paling depan untuk menentang itu.

Mahasiswa keperawatan sebisa mungkin mengupayakan kolaborasi, karena sekarang bukan zamannya lagi berkompetisi. Mahasiswa keperawatan harus bersatu, tidak ada yang lebih unggul jika tujuannya kebermanfaatan, tidak ada lagi saling menjatuhkan untuk terlihat lebih baik jika harapannya perubahan. 

Mahasiswa keperawatan harus dalam satu napas perjuangan, profesi ini harus selalu di isi ruang-ruang kritis mahasiswa, dan masyarakat membutuhkan hasil dari upaya pergerakan mahasiswa.

Melihat pandemi Covid-19 yang semakin menurun ini harapannya akan menambah semangat juang mahasiswa keperawatan, jangan sampai karena menurunnya prevalensi Covid-19, hal tersebut justru membuat semangat juga semakin menurun. Mahasiswa keperawatan harus tetap bisa unggul dan terus konsisten menebar kebermanfaatan, mahasiswa keperawatan harus selalu bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun