4. Contoh:
  Contoh biaya fiskal termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan bea masuk, sedangkan contoh biaya non-fiskal termasuk kuota impor, standar kualitas produk, subsidi, dan larangan iklan. Perbedaan dalam jenis biaya ini mencerminkan diversifikasi instrumen kebijakan yang tersedia bagi pemerintah dalam mengelola perekonomian.
5. Regulasi:
  Biaya fiskal diberlakukan melalui undang-undang dan peraturan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah, sementara biaya non-fiskal dapat diberlakukan melalui kebijakan perdagangan, lingkungan, atau kesehatan. Ini mencerminkan perbedaan dalam proses pembentukan dan implementasi kebijakan fiskal dan non-fiskal.
Melalui perbedaan ini, terlihat bahwa biaya fiskal dan non-fiskal memiliki peran dan dampak yang berbeda dalam perekonomian suatu negara. Sementara biaya fiskal lebih terfokus pada regulasi pendapatan dan pengeluaran pemerintah serta pengendalian inflasi, biaya non-fiskal dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial, lingkungan, atau ekonomi yang lebih luas.