Mohon tunggu...
Rifdah Adharsi
Rifdah Adharsi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan ke Tempat Wisata Cipamingkis Bogor

20 Desember 2023   22:50 Diperbarui: 20 Desember 2023   23:11 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan Raya Cileungsi begitu luas, juga ada yang menjual Lapis Talas Bogor sebagai oleh-oleh. Udara lama-kelamaan mulai terasa sejuk, berbeda saat masih di Cikarang tadi. "Kalau sudah mulai dingin gini ini, kita mau nyampe." Nada senang saya tentu saja terdengar oleh teman saya. Saya juga melirik dua teman saya di belakang, mereka juga tersenyum karena akan sampai di tempat tujuan. 5 Km untuk sampai ke Kota Jonggol, dan melewati toko baju besar. Di sekitar daerah, mengingatkan saya pada masa kecil.

Dulu pernah ada yang berjualan baju, dan ayah saya membelikan baju tersebut sebagai hadiah ulang tahun saya. Sampai sekarang, suasana dari Kota ini tidak banyak perubahan. Perjalanan selanjutnya melewati Jalan Raya Dayeuh, di sini tantangan selanjutnya akan terjadi. Tentu saja saya menyukai daerah Dayeuh. Hutan yang mengisi kanan kiri jalan, rumah-rumah juga tidak terlalu banyak. Udara semakin dingin "Serasa hidup lagi." Ujar teman saya. Saya mengakui kondisi Jalan di sini lebih baik dibanding sebelumnya, ditambah lagi kondisi desa yang bisa dibilang mengikuti zaman menjadi perhatian di mata saya. Indomaret, Alfamart, bahkan Cafe ada di sekitar Desa ini. Pemandangan alam yang belum tercemar menambah point ketertarikan saya. 

Kondisi jalan juga semakin menanjak, sawah-sawah mulai terlihat. Akses jalan masih dibilang layak untuk dilewati. Sekolah-sekolah elite juga ada di daerah ini, benar-benar tidak ketinggalan zaman. Karena sudah siang, saya dan teman-teman memutuskan untuk makan ke Bakso Rudal Cak Solo Pandawa 2. Ditambah hujan gerimis yang menemani, sembari melihat sungai yang dijadikan tempat wisata. Saya memesan bakso biasa, dan es teh. Lokasi tempat ini begitu strategis dan ramai pengunjung, bakso kecilnya lembut dan mi kuning yang fresh menambah nafsu makan. Es teh manis yang disajikan juga tidak terlalu manis, bisa dikatakan manisnya cocok. Tempat makan ini juga menyediakan lahan parkir untuk pelanggannya, mantap pokoknya! Perut sudah terisi dan otomatis tenaga sudah ada. Saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan di tengah hujan yang semakin deras. 

Kami bertekad agar sampai ke sana, walaupun dilanda hujan. Udara menusuk tulang, terlebih kondisi jalan yang licin dan mendaki membuat kami merasa tertantang. Roda motor selalu tergelincir, mau tidak mau harus mendorongnya. Saya merasakan lelah saat berada di Jalan Puncak Dua sebelum curug, begitu juga dengan teman-teman saya. Hujan untungnya sudah berhenti, dan kami memutuskan untuk mengisi bensin eceran di salah satu warung. Salah satu teman saya memperingati, jika harus menjaga perkataan saat berada di tempat yang banyak sekali rintangan. Sayangnya, salah satu teman saya berkata "Selamat gak ini sampe atas?" membuat saya dan teman lainnya memperingati dengan ucapan "ssstt!". Jalan Puncak Dunia masih banyak kejutan, puncaknya adalah motor yang saya dan teman saya kendarai mengalami rem-blong. 

Dokpri
Dokpri
Cara yang pertama adalah harus tenang, dan menggunakan rem depan dengan perlahan. Jalan berbatu saat mendekati Cipamingkis membuat pikiran saya resah. Dan, sampailah di tempat Wisata Cipamingkis Jonggol. Ada banyak tempat parkir, tentu saja diarahkan oleh tukang parkir sekitar. Ada yang terkena biaya parkir, ada yang tidak. Kebetulan saya tidak terkena biaya parkir motor. Jika berjalan sedikit ke dalam, akan menemukan papan "SELAMAT DATANG" yang berlatar penjual makanan. Untuk akses ke Curug itu sendiri sudah diarahkan oleh papan informasi. Total perjalanan yang ditempuh termasuk waktu istirahat adalah kurang lebih 6 jam 30 menit. Saya menyarankan untuk Anda yang ingin bepergian menggunakan motor membawa banyak persiapan, terutama adalah makanan darurat dan jas hujan. Ditambah daerah Bogor sering sekali turun hujan. Kondisi rem saat menanjak dan menurun juga harus diperhatikan, jika rem mengalami blong, disarankan untuk menepi. Saat di tempat wisata alam, dilarang keras untuk berkata yang buruk. Dan jangan melakukan hal-hal yang tidak pantas saat di tempat wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun