Analisis Kepuasan Belajar Mahasiswa terhadap Mata Kuliah Teknik Mentoring dan Coaching PenMas di Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2022
Oleh: Rifdatul Ariqoh (Prodi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta)
Pendidikan dapat menentukan laju pertumbuhan dari suatu negara apabila proses pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi yang diharapkan. Pendidikan juga menjadi suatu sistem yang bertujuan untuk menghadapi berbagai tantangan, seperti permasalahan mutu, efisiensi, dan efektivitas dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar menjadi hal yang fundamental dalam pendidikan secara keseluruhan karena dapat membuktikan berhasil atau tidaknya suatu pendidikan sehingga mampu menciptakan output atau lulusan yang berprestasi. Dalam kegiatan pendidikan tentunya akan melibatkan manusia sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu subjek pendidikan di universitas adalah peserta didik atau mahasiswa.
Seorang mahasiswa dalam menjalani aktivitas pembelajaran di perguruan tinggi tentu memiliki harapan atas proses pembelajaran yang akan diberikan oleh dosen kepada mereka. Apabila mahasiswa merasa bahwa proses pembelajaran yang diberikan oleh dosen tersebut sesuai dengan harapan mereka, maka mahasiswa akan merasa puas terhadap proses pembelajaran yang berlangsung, begitupun sebaliknya, apabila mahasiswa merasa proses pembelajaran yang diberikan dosen belum sesuai dengan harapan mereka, maka mahasiswa merasa tidak puas. Mahasiswa dapat disebut sebagai seorang konsumen atau pelanggan dari suatu lembaga pendidikan tinggi (universitas). Suatu lembaga atau perusahaan tentu memiliki klasifikasi dalam mengukur kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, hal tersebut dapat disamakan dengan konsep kepuasan mahasiswa.
Dalam menentukan kepuasan belajar mahasiswa dapat dilihat dari hasil belajar pada mata kuliah yang dipelajari. Mata kuliah Teknik Mentoring dan Coaching PenMas mengkaji kerangka konseptual coaching dan mentoring sebagai aktivitas pembelajaran nonformal yang termasuk hubungan antarpribadi yang dapat diterapkan untuk pembinaan dan peningkatan kinerja lulusan PenMas atau PLS di dunia usaha dan industri. Oleh sebab itu, artikel ilmiah populer ini membahsa mengenai hasil dari kepuasan belajar mahasiswa program studi Pendidikan Masyarakat terhadap mata kuliah Teknik Mentoring dan Coaching PenMas.
Paryati Sudarman (2004:32) mendefinisikan mahasiswa sebagai peserta didik yang terdaftar dan belajar pada suatu perguruan tinggi. Sedangkan Takwin (2008) mendfinisikan mahasiswa sebagai orang yang belajar di suatu perguruan tinggi, baik universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar disebut sebagai mahasiswa. Dalam proses pembelajaran, tentunya kepuasan belajar mahasiswa menjadi hal yang krusial untuk dapat mengevaluasi kegiatan pembelajaran terutama pada kinerja tenaga pendidik atau dosen. Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu performance yang artinya hasil kerja dari seorang pekerja. Sebuah proses manajemen atau organisasi secara keseluruhan yang hasil kerjanya harus dapat dibuktikan secara konkret dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Kotler (1997: 36) mendefinisikan kepuasan sebagai suatu perasaan, baik senang atau kecewa yang dirasakan oleh pelanggan berdasarkan perbandingan dari suatu produk yang sesuai harapan dengan hasil yang diperoleh dari produk tersebut. Mentoring merupakan suatu kegiatan mendukung individu agar mereka berkembang secara lebih efektif. Hal Ini merupakan kegiatan kemitraan antara mentor (yang memberi bimbingan) dan mentee (yang menerima bimbingan) yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri mentee. Sedangkan coaching merupakan kunci pembuka potensi bagi seseorang dalam memaksimalkan kinerjanya. Coaching merupakan kegiatan yang diperuntukkan dalam membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.
Kepuasan mahasiswa merupakan perrbandingan antara sesuatu yang diharapkan mahasiswa (nilai harapan) dengan situasi dan pelayanan yang diberikan oleh perguruan tinggi dalam usaha memenuhi harapan mahasiswa. Kepuasan mahasiswa dapat diklasifikasikan dari beberapa faktor. Menurut Yuliarmi & Riyasa (2007) faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan jika berkaitan dengan pelayanan terdapat lima faktor, yaitu: Penelitian ini menggunakan instrumen wawancara berdasarkan klasifikasi Yuliarmi & Riyasa (2007) mengenai faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan (mahasiswa), yaitu sebagai berikut:Faktor Keandalan (reliability), kemampuan dalam melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara terpercaya dan akurat; Faktor Ketanggapan (responsiveness), keinginan untuk membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat; Faktor Keyakinan (assurance), pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan mahasiswa; Faktor Empati (empathy), keinginan untuk peduli dan memberikanperhatian pribadi kepada mahasiswa; dan Faktor Berwujud (tangible), penampilan fasilitas fisik, seperti gedung, peralatan, media komunikasi, dan lain sebagainya.
Hasil kepuasan belajar mahasiswa terhadap mata kuliah Kuliah Teknik Mentoring dan Coaching PenMas yang di identifikasi berdasarkan klasifikasi menurut Yuliarmi & Riyasa (2007) mengenai faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (mahasiswa), yaitu sebagai berikut:
1. Â Faktor Keandalan (reliability)
Pada faktor ini, menurut pendapat narasumber (mahasiswa) cara dosen pengampu maupun asisten dosen dalam menjelaskan materi pembelajaran sudah baik dan jelas.
2. Faktor Ketanggapan (responsiveness)
Pada faktor ini, berdasarkan pendapat dari narasumber (mahasiswa), mereka mengatakan bahwa dosen pengampu dan asisten dosen sudah dikatakan mampu dalam memberikan bantuan apabila mahasiswa mengajukan pertanyaan atau mengalami kesulitan.
3. Faktor Keyakinan (assurance)
Pada faktor ini, menurut narasumber (mahasiswa) dosen pengampu dan asisten dosen sudah menguasai materi pembelajaran dan terkadang dosen menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.
4. Faktor Empati (empathy)
Pada faktor ini, menurut narasumber (mahasiswa) respon dosen pengampu maupun asisten dosen baik dan responsif. Dosen bersedia meluangkan waktu dan membimbing mahasiswa apabila mengalami kendala di luar jam mata kuliah.
5. Faktor Berwujud (tangible)
Pada faktor ini, berdasarkan pendapat dari narasumber (mahasiswa), mereka mengatakan bahwa dosen telah mampu memberikan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran, seperti RPS dan zoom meeting premium apabila kelas diadakan secara daring.
Mata kuliah mentoring dan coaching sangat penting bagi para mahasiswa karena dengan mempelajari hal tersebut, dapat membangun individu untuk berkembang lebih efektif serta mampu memaksimalkan kinerjanya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk melihat kepuasan belajar dari para mahasiswa. Kepuasan belajar para mahasiswa merupakan hal yang krusial agar mampu mengevaluasi kegiatan pembelajaran oleh tenaga pendidik atau dosen. hasil kepuasan belajar mahasiswa terhadap mata kuliah Teknik Mentoring dan Coaching PenMas di program studi Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022 yang di identifikasi berdasarkan klasifikasi menurut Yuliarmi & Riyasa (2007) mengenai faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa sudah sesuai dengan kriteria kepuasan para mahasiswa, hal tersebut sudah didukung dengan pernyataan langsung dari beberapa mahasiswa yang telah diwawancarai. Dengan terpenuhinya kepuasaan para mahasiswa, maka perkuliahan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dosen dan yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Daddy. (2018). Rencana Pembelajaran Semester Mata Kuliah Teknik Mentoring  dan Coaching di Dunia Kerja.
Lussianda, E. O. (2019, August). Pengaruh kepuasaan mahasiswa terhadap kinerja dosen sekolah tinggi ilmu ekonomi persada bunda pekanbaru. In FORUM EKONOMI (Vol. 21, No. 2, pp. 126-131).
Rahmawati, D. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Jurnal Economia, 9(1), 52-65.
skripsi_1405026087_ZAYYAN HADHARI, B. I. K. Analisis pengembangan sumber daya manusia menggunakan coaching Dan mentoring pada Komunitas Tangan di atas wilayah Semarang.
Widayanto, A. (2012). Karakteristik Prestasi Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Intrakampus di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam Sobur. (2006). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka setia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H