Mohon tunggu...
Rifa Uluwiyah
Rifa Uluwiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Tuhan mengijinkan matahari menyengat tapi pohon menawarkan keteduhan Anggap, ini adalah ruang kontemplasi, agar perenungan mendalam kita berperan Ini bukan tipuan psikologis tapi anugrah teologis,karena hidup adalah keajaiban konstan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perut Menguasai Fikiran

29 Juli 2022   15:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perut Menguasai Fikiran

Epicurus sering dipandang sebagai filsuf yang membalikkan dunia Plato. Dia membuat kasus yang berlawanan di setiap tingkat, secara fisik, etis, dan epistemologis. bagi Epicurus, "perut menguasai pikiran". Bukan sebaliknya.kata Epicurus, "Awal dan akar dari semua kebaikan adalah kenikmatan perut. Bahkan, kebijaksanaan dan budaya harus dirujuk ke sini" 

Memang benar bahwa dia menganjurkan kesenangan, baik statis maupun dinamis, sebagai kriteria pilihan etis. Namun, etikanya harus dipahami dalam konteks fisikanya. Bahkan, dia mendorong moderasi dan diet sederhana. Sebagaimana dalam suratnya kepada Menoeceus, dia menulis "Kemalangan orang bijak lebih baik daripada kemakmuran orang bodoh." 

Dan makan dalam dimensi sosial, Epicurus menyebutkan, "Anda harus merenungkan dengan cermat sebelumnya dengan siapa Anda akan makan dan minum, daripada apa yang akan Anda makan dan minum".Bagaimana pun juga, ilmuwan seperti Emeran Mayer menegaskan, "Otak dan usus sangat erat hubungannya, Anda harus melihatnya sebagai satu kesatuan".

sebagaimana Allah berfirman: "Mereka berkata, "Kami ingin memakan hidangan itu agar tenteram hati kami..." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 113)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun