Teknologi telah berkembang pesat, hal tersebut dikarenakan teknologi sudah menjadi kebutuhan primer oleh masyarakat. Perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, semua aktivitas keseharian dapat dilakukan dengan mudah dan cepat berkat bantuan teknologi. Salah satunya dalam bidang informasi dan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk memberikan informasi atau mengubah sikap, pendapat, maupun perilaku, baik melalui lisan maupun media (Soyomukti, 2012, hlm. 11). Oleh karena itu, teknologi sudah menjadi bagian dari kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.
   Perkembangan teknologi digital telah membuka jalan bagi fenomena baru dalam komunikasi manusia, seperti media sosial, yang telah menjadi salah satu hasil utama dari evolusi teknologi modern.Menurut Triyono dkk. (2017), media sosial adalah sebuah teknologi internet yang sukses menumbuhkan interaktivitas. Media sosial bukan lagi sekadar alat penghubung untuk mengirim pesan, melainkan telah berkembang menjadi pembentuk jaringan sosial dan komunitas kelompok atau grup. Jaringan sosial ini memiliki pengaruh interaksi yang lebih kuat dan populer dibandingkan dengan media tradisional seperti media cetak, media elektronik, siaran, dan media interpersonal lainnya. Dengan adanya media sosial, pengguna dapat berkomunikasi dengan individu lain secara personal bahkan dengan banyak orang, kapan pun dan di mana pun, tanpa batasan, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan telepon selama tersambung dengan koneksi data internet (Moro, 2016).
  Meskipun teknologi digital, seperti media sosial, telah membawa kemudahan dalam berkomunikasi dan berinteraksi, namun ada juga dampak yang perlu diperhatikan terhadap kesehatan mental individu. Penggunaan media sosial yang berlebihan sering kali dikaitkan dengan meningkatnya tingkat kecemasan, depresi, dan perasaan kesepian. Dorongan untuk menampilkan gambaran kehidupan yang sempurna dan terkadang tidak realistis di platform media sosial dapat memicu perbandingan sosial yang merugikan, memperburuk citra diri, dan meningkatkan tekanan sosial bagi pengguna. Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat mengganggu pola tidur, mengurangi kualitas tidur, serta meningkatkan risiko adiksi digital.Â
  Meskipun demikian, bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari teknologi. Sebagai alternatif, penting bagi individu untuk memahami batasan penggunaan media sosial dan menerapkan kebiasaan yang sehat dalam penggunaannya. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain adalah:
1. Membatasi Waktu Layar: Tetapkan waktu tertentu untuk menggunakan media sosial setiap hari dan hindari kecenderungan untuk terlalu lama terpaku pada layar ponsel atau komputer.
2. Berinteraksi Secara Langsung: Prioritaskan berinteraksi secara langsung dengan orang lain di dunia nyata, seperti berkumpul dengan teman-teman atau keluarga, daripada hanya berkomunikasi melalui platform media sosial.
3. Mengelola Notifikasi: Atur pengaturan notifikasi pada aplikasi media sosial untuk membatasi gangguan yang tidak perlu dan mengurangi dorongan untuk terus-menerus memeriksa platform tersebut.
4. Menjaga Keseimbangan: Penting untuk menjaga keseimbangan antara waktu online dan offline. Sediakan waktu untuk kegiatan di luar rumah, seperti olahraga, hobi, atau kegiatan sosial, yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada media sosial.
5. Mengenali Pencapaian Pribadi: Fokuslah pada pencapaian dan kemajuan pribadi daripada membandingkan diri dengan orang lain di media sosial. Mengenali dan menghargai pencapaian pribadi akan membantu mengurangi perasaan iri dan tidak percaya diri.
6. Mengikuti Konten yang Positif: Pilih untuk mengikuti akun dan konten yang memotivasi dan menginspirasi. Hindari konten yang memicu perasaan negatif atau tidak sehat, seperti perbandingan yang tidak sehat atau konten yang memperkuat stereotip negatif.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, individu dapat memanfaatkan media sosial dengan lebih bertanggung jawab dan menjaga kesehatan mental mereka dalam era digital yang terus berkembang.