Ekspor minyak sawit Indonesia diprediksikan akan mengalami penurunan pada tahun 2024 ini. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan ekspor minyak sawit mencapai 29 juta ton, turun 4,13% dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berkurangnya pasokan CPO (Crude Palm Oil) akibat cuaca ekstrem dan tingginya harga CPO global.
Meskipun ekspor menurun, konsumsi domestik minyak sawit di Indonesia justru terus meningkat. Pada tahun 2021, konsumsi domestik mencapai 18,42 juta ton, atau sekitar 35% dari total produksi. Peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti program pemerintah untuk mendorong penggunaan biodiesel dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat minyak sawit.
Berikut beberapa poin penting terkait ekspor minyak sawit dan konsumsi domestik di Indonesia:
Ekspor:
Diperkirakan mencapai 29 juta ton di tahun 2024.
Turun 4,13% dibandingkan tahun 2023.
Disebabkan oleh berkurangnya pasokan CPO dan tingginya harga CPO global.
Negara tujuan ekspor utama: India, Tiongkok, Uni Eropa, dan Pakistan.
Konsumsi Domestik:
Mencapai 18,42 juta ton di tahun 2021.
Meningkat terus menerus dalam beberapa tahun terakhir.