Mohon tunggu...
Masrifa Septiana
Masrifa Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ekspor Minyak Sawit Indonesia Turun, Konsumsi Domestik Terus Meningkat

25 Juni 2024   15:34 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:11 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ekspor minyak sawit Indonesia diprediksikan akan mengalami penurunan pada tahun 2024 ini. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan ekspor minyak sawit mencapai 29 juta ton, turun 4,13% dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berkurangnya pasokan CPO (Crude Palm Oil) akibat cuaca ekstrem dan tingginya harga CPO global.

Meskipun ekspor menurun, konsumsi domestik minyak sawit di Indonesia justru terus meningkat. Pada tahun 2021, konsumsi domestik mencapai 18,42 juta ton, atau sekitar 35% dari total produksi. Peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti program pemerintah untuk mendorong penggunaan biodiesel dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat minyak sawit.

Berikut beberapa poin penting terkait ekspor minyak sawit dan konsumsi domestik di Indonesia:

Ekspor:

Diperkirakan mencapai 29 juta ton di tahun 2024.

Turun 4,13% dibandingkan tahun 2023.

Disebabkan oleh berkurangnya pasokan CPO dan tingginya harga CPO global.

Negara tujuan ekspor utama: India, Tiongkok, Uni Eropa, dan Pakistan.

Konsumsi Domestik:

Mencapai 18,42 juta ton di tahun 2021.

Meningkat terus menerus dalam beberapa tahun terakhir.

Didorong oleh program pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat.

Digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan baku makanan, industri, dan biodiesel.

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan nilai tambah produk minyak sawit melalui hilirisasi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan isu lingkungan terkait dengan perkebunan kelapa sawit. Deforestasi dan pembukaan lahan gambut untuk perkebunan sawit dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk memastikan pengelolaan perkebunan sawit yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun