Mohon tunggu...
rifan sofyan
rifan sofyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

Mahasiswa Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Soaial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hasil Observasi Responden: Potensi, Permasalahan, dan Pengembangan Lahan Basah di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar

6 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:03 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar : Geotagging Camera Rifan

Penyimpanan Air dan Pengendalian Banjir 90% responden menyadari bahwa lahan basah berperan dalam pengendalian banjir di wilayah mereka. Mereka melihat bahwa kemampuan lahan basah dalam menyerap air hujan sangat membantu mencegah terjadinya banjir di area pemukiman dan lahan pertanian.

2. Permasalahan Lahan Basah

Meskipun potensi lahan basah diakui cukup besar, ada berbagai permasalahan yang diungkapkan oleh para responden, antara lain:

Alih Fungsi Lahan Sekitar 45% responden menyebutkan bahwa lahan basah di daerah mereka banyak yang telah dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit atau perumahan. Mereka mengakui bahwa alih fungsi ini menyebabkan hilangnya habitat alami dan mengurangi potensi pertanian dan perikanan di kawasan tersebut.

Pencemaran Lingkungan 80% responden mengeluhkan tentang pencemaran air di lahan basah, terutama karena penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam pertanian serta pembuangan limbah rumah tangga. Pencemaran ini berdampak pada penurunan kualitas air, yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan dan kerusakan vegetasi alami di lahan basah.

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lahan basah masih rendah. Hal ini mengakibatkan eksploitasi sumber daya yang berlebihan, seperti penangkapan ikan secara tak terkendali dan penebangan tanaman di sekitar lahan basah.

3. Pengembangan Lahan Basah

Responden juga memberikan beberapa rekomendasi terkait pengembangan lahan basah di Kecamatan Karang Intan:

Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat 85% responden menyatakan dukungan terhadap pengembangan ekowisata berbasis lahan basah. Mereka percaya bahwa ekowisata dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat tanpa merusak ekosistem. Selain itu, mereka siap terlibat dalam kegiatan ekowisata, seperti menjadi pemandu wisata atau menyediakan fasilitas bagi wisatawan.

Restorasi dan Pengelolaan Lahan Basah Sebanyak 70% responden menyarankan pentingnya upaya restorasi lahan basah yang rusak melalui penanaman kembali vegetasi alami dan menjaga kualitas air. Mereka juga mengusulkan adanya pengelolaan terpadu yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk menjaga kelestarian lahan basah.

Pendidikan dan Penyuluhan Lingkungan 75% responden setuju bahwa penyuluhan dan pendidikan mengenai pentingnya lahan basah harus ditingkatkan. Mereka merasa bahwa program penyuluhan yang melibatkan masyarakat dan sekolah-sekolah akan sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga ekosistem lahan basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun