Potensi Ekonomi: Usaha agrowisata kebun buah, penjualan buah segar, dan pembuatan produk olahan seperti manisan, jus, atau selai dapat meningkatkan nilai ekonomi dari hasil pertanian ini.
6. Budidaya Tanaman Air dan Sayuran Hidroponik
Potensi Ekonomi: Tanaman seperti kangkung bisa dijual segar di pasar lokal, sementara eceng gondok bisa diolah menjadi produk kerajinan tangan seperti tas, topi, atau keranjang. Sistem hidroponik memungkinkan produksi sayuran organik dengan nilai jual yang lebih tinggi.
7. Usaha Peternakan Itik dan Bebek
Potensi Ekonomi: Peternakan itik dan bebek dapat menghasilkan telur dan daging yang memiliki permintaan tinggi di pasar. Produk olahan seperti telur asin, daging bebek asap, atau bebek panggang juga memiliki nilai tambah yang baik.
8. Pemanfaatan Tanaman Endemik Lahan Basah
Beberapa jenis tanaman endemik yang tumbuh di lahan basah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan atau produk rumah tangga. Misalnya, rotan dan pandan yang banyak tumbuh di lahan basah.
Potensi Ekonomi: Tanaman rotan dan pandan dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan, seperti tikar, tas, atau furniture, yang memiliki nilai jual tinggi baik di pasar lokal maupun pasar luar daerah.
Kesimpulan
Hasil observasi responden menunjukkan bahwa lahan basah di Kecamatan Karang Intan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, terutama dalam sektor pertanian, perikanan, dan ekowisata. Namun, berbagai permasalahan seperti alih fungsi lahan, pencemaran, dan rendahnya kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan utama.Â
Pengembangan yang melibatkan masyarakat, melalui ekowisata, pendidikan, dan pengelolaan terpadu, dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan potensi lahan basah sambil menjaga kelestariannya. Dengan keterlibatan semua pihak, lahan basah di Kecamatan Karang Intan dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan ekologi secara berkelanjutan bagi masyarakat.