Dia menuntunku ke arah tempat tidur. Kami duduk di bagian ujung. Apalagi yang ingin diperbuat Marina? Cukup aku terselamatkan dari zina mata, jangan malahan dijerumuskan ke zina badan.
"Nif, kenapa kau tak jujur kepadaku?" tanya Marina.
Jujur aku mencintaimu? Sabar Sanif, pelan-pelan sedikit. "Jujur kenapa?"
"Jujur mengatakan kalau novel berjudul Senja Buta yang kau hadiahkan kepadaku itu sebenarnya karya Zainal. Oh, aku terharu, Nif. Ceritanya sangat bagus. Aku sudah tamat dua kali. Rasanya masih kurang." Jantungku seperti dipukul godam.
"Lebih dari itu ada yang sangat membuatku bahagia."
"Bahagia kenapa?"
"Zainal mengatakan cinta kepadaku. Tapi, jangan bilang siapa-siapa, ya!"
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H