Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bacalah Jiwa Sebelum Segala

12 Juni 2019   15:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   15:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita mengakhiri segala

Biarkan bunga rumput membaca

Ketika basah embun dipupus hujan

mereka tetap bersahabat

Menjadi pagar sebuah gunung

Ketika mega memintal hujan untuk dipersembahkan

Segar ke pucuk sejuk, aku merasuk harapmu

Tak selamanya apa yang kau anggap benar

Aku melumat kenangan yang kau dapat simpan

Di tempat persinggahan, sebelum lupa

Mengulang kenangan bisa menjadi kidung suka

Bacalah jiwa, sebelum kata itu terbit di bibir

Biarkan dia hanya menjadi tunas di hati

Kan kusirami dengan kenangan terindah

Kuharap kau temukan kembang menjalari kambang

Harum aroma basah, kita memang harus lebih sering berserah

Tetap kita perjuangkan telaga penyimpan hujan, jangan menyerah

Ujungmiris, 062019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun