Rasa hati ini tak ada yang lain
Selain kamu di bilik rasa berpilin
Aku mencintaimu apalagi hujan mengirim dingin
Selalu begini di Juni yang basah
Rumpun rasa tak dapat berkilah
Suatu hari aku menyematkan pelangi
Di telingamu ketika mentari menghampiri
Aku tak ingin kau pergi walau sekali
Mungkin aku hanya mengulam kelam
Setelah usia memberiku saatnya tenggelam
Tentang bunga cinta yang layu memilih diam
Rintik hujan tentu tak akan mendustai malam
Meski tak selamanya senja hari selalu muram
Kita berdialog antara dingin hujan yang tumbuh
Di palung hatimu, tanpa kata, tanpa syair, hanya rasa
Pun prasangka, dari jiwa yang menggelepar para pecinta
Kedamaian  melata dari negeri yang punah warna
Ujunggrimis, 062019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H