Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Santapan Adit

13 Mei 2019   11:58 Diperbarui: 13 Mei 2019   12:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : www.pantiasuhandarulfarrroh.blogspot.com

"Ada rahasia apa sih, Dit? Kamu kok kelihatan riang sekali?" tanya Kak Fikri. Adit memperlebar senyumnya. Hingga selesai shalat isya di musholla, dia pun tak mengatakan apa yang membuatnya riang.

Tiba di teras panti asuhan, barulah dia mengeluarkan potongan daging raksasa itu dari saku bajunya. Ijon dan teman-teman lain sampai melotot. Kak Fikri hanya tersenyum geli. Ternyata daging itu yang membuatnya riang sejak tadi.

"Bagi dong, Dit! Daging rendang sebesar itu kan bisa dimakan ramai-ramai!" rayu Ijon.

"Iya, bagi dong!" lanjut yang lain.

"Hahaha, jadi kalian semua masih lapar, ya! Tapi daging rendang ini tak akan kubagi. Makanya, kalau sedang ada hajatan, pakai otak dong. Cari makanan yang bisa dibawa pulang." Tawa Adit makin keras. Dia pun langsung menggigit potongan daging raksasa itu. Tapi, tiba-tiba dia melotot sambil menggerutu.

"Kenapa rupanya, Dit?" Kak Fikri mendekatinya. Dia mengambil daging itu dari tangan Adit. Dia cium sebentar, lalu tertawa keras-keras.

"Kenapa, Kak?" tanya Ijon dan yang lain keheranan.

Kak Fikri tak menjawab. Dia malahan berpantun, "Jalan-jalan ke Kota Pinang. Rencana sih mau membeli kaos. Maksud hati berlauk rendang. Alamak, ternyata yang tersantap potongan laos!" Suara tawa semakin keras di teras. Adit buru-buru mengambil potongan rendang, eh, potongan laos dari tangan Kak Fikri. Dilemparnya potongan laos itu jauh-jauh sambil berlari ke dalam rumah menahan malu.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun